Daftar Isi:
  • ABSTRAK Jainadi (16040202054). Perbedaan Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam antara Siswa yang Diajar dengan Model Pembelajaran Kontekstual dan Siswa yang Diajar dengan Model Pembelajaran Berbasis Masalah. Dibimbing oleh: Jafar Ahiri dan Imelda Wahyuni. Penelitian ini membahas tentang perbedaan hasil belajar pendidikan agama Islam siswa yang diajar dengan model pembelajaran kontekstual dan model pembelajaran berbasis masalah. Tujuannya adalah untuk mengetahui, menganalisis dan mendiskripsikan; (1) hasil belajar PAI aspek kognitif siswa yang diajar dengan model pembelajaran kontekstual dan siswa yang diajar dengan model pembelajaran berbasis masalah; (2) hasil belajar PAI aspek afektif siswa yang diajar dengan model pembelajaran kontekstual dan diswa yang diajar dengan model pembelajaran berbasis masalah; dan (3) hasil belajar PAI aspek psikomotor siswa yang diajar dengan model pembelajaran kontekstual dan siswa yang diajar dengan model pembelajaran berbasis masalah. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen populasi yang ada 362 orang. Jumlah sampel sebanyak 60 responden siswa dengan klasifikasi sebanyak 30 orang responden siswa kelas XI MIA.2 dan sebanyak 30 orang siswa kelas XI MIA.3. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini melalui observasi, tes, angket dan dokumentasi Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) terdapat perbedaan signifikan hasil belajar PAI aspek kognitif antara siswa yang diajar dengan model pembelajaran kontekstual dengan nilai rata-rata 94,335 dan model pembelajaran berbasis masalah dengan nilai rata-rata 92,775; 2) terdapat perbedaan signifikan hasil belajar PAI pada aspek afektif siswa yang diajar dengan model pembelajaran kontekstual, yaitu siswa memperoleh nilai rata-rata 91,78 dan model pembelajaran berbasis masalah siswa memperolehan nilai rata-rata 88,11; dan 3) pada aspek psikomotor hasil belajar PAI model pembelajaran kontekstual hasil belajar siswa memperoleh rata-rata 66,000 dan model pembelajaran berbasis masalah rata-rata 64,867 memiliki perbedaan yang signifikan. Kesimpulannya Ho ditolak. Jadi pada penelitian ini model pembelajaran kontekstual lebih baik daripada model pembelajaran berbasis masalah.