pH SALIVA SEBELUM DAN SESUDAH BERKUMUR REBUSAN BUNGA ROSELLA (HIBISCUS SABDARIFFA L) PADA MAHASISWA AKADEMI KESEHATAN GIGI PUSKESAD

Main Author: LIA ANDINI
Format: Karya Tulis Ilmiah Thesis
Terbitan: AKG Puskesad , 2020
Subjects:
Online Access: https://repository.akgpuskesad.ac.id:443/index.php?p=show_detail&id=40
https://repository.akgpuskesad.ac.id:443/repository/27e31af78f9d687be2ae6ac5dac4f7e5.docx
https://repository.akgpuskesad.ac.id:443/repository/b20e4839e0c779697341cfec373fa513.docx
https://repository.akgpuskesad.ac.id:443/repository/7ad15e310d510aea3a95e26a9ba9492b.docx
Daftar Isi:
  • Salah satu mikroorganisme yang menyebabkan karies gigi adalah Streptococcus mutans. Polifenol dan flavonoid dari bunga rosella (Hibiscus sabdariffa L) berperan sebagai antioksidan serta antibakteri yang dapat mempengaruhi bakteri dan menjaga keseimbangan nilai pH saliva di dalam rongga mulut. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pH saliva sebelum dan sesudah berkumur dengan rebusan bunga rosella pada mahasiswa Akademi Kesehatan Gigi Puskesad. Desain penelitian bersifat deskriptif. Cara pengambilan sampel menggunakan total sampling berjumlah 48 orang. Hasil penelitian menunjukkan sebelum berkumur dengan rebusan bunga rosella, rata-rata pH saliva 7.8 (bersifat basa) dan setelah berkumur dengan rebusan bunga rosella rata-rata pH saliva menjadi 7,3 (bersifat netral). Ada perbedaan yang antara pH saliva sebelum dan setelah berkumur dengan rebusan bunga rosella.