Solidaritas Pangan Jogja sebagai Aktor Alternatif Penyedia Kesejahteraan di Masa Krisis Pandemi COVID-19

Main Authors: Ahmada, Saqib Fardan, Marsetyo, Fernandito Dikky, Putri, Rizqy Anita
Format: Article info application/pdf Journal
Bahasa: eng
Terbitan: Department of Social Development and Welfare, Faculty of Social and Political Sciences, Universitas Gadjah Mada , 2020
Subjects:
Online Access: https://jurnal.ugm.ac.id/v3/JSDS/article/view/524
https://jurnal.ugm.ac.id/v3/JSDS/article/view/524/291
Daftar Isi:
  • Tulisan ini membahas munculnya aktor alternatif berbasis jaringan dukungan sosial di tengah keterbatasan negara dalam menyediakan jaring pengaman saat krisis berlangsung. Dengan menggunakan kerangka teori informal security regime dan jaringan dukungan sosial, tulisan ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana Solidaritas Pangan Jogja (SPJ) bergerak dalam mendistribusikan makanan untuk pekerja informal dan kelompok rentan di Yogyakarta saat krisis akibat pandemi COVID-19. Penelitian dilakukan dengan metode kualitatif melalui pendekatan studi kasus dengan analisis deskriptif. Penelitian menunjukkan bahwa SPJ merupakan aktor alternatif yang berbasis jaringan dukungan sosial dan berperan sebagai jaring pengaman dengan memenuhi kebutuhan dasar berupa makanan. Tulisan ini berargumen bahwa meskipun gerakan yang dilakukan dapat memberikan bantuan dengan cepat, gerakan semacam ini juga memiliki kerapuhan dalam hal sumber daya manusia dan sumber daya finansial. Kerapuhan tersebut membuat praktik jaringan dukungan sosial seperti SPJ merupakan model yang tidak permanen dan mudah berubah.Kata Kunci: aktor alternatif; krisis; jaringan dukungan sosial; solidaritas pangan jogja This article discusses the emergence of alternative actor based on social support networks amid state limitations in providing safety nets during the crisis. Using the theoretical framework of informal security regime and social support networks, this article aims to explain how Solidaritas Pangan Jogja (SPJ) moves in distributing food to informal workers and vulnerable groups in Yogyakarta during the crisis due to COVID-19 pandemic. The research was conducted with qualitative methods through case study with descriptive analysis. It shows that SPJ is an alternative actor based on social support network and acts as a safety net by fulfilling food as a basic need. This article argues although this movement has capacity to provide a responsive social assistance, it is also has a fragility in terms of human and financial resources. Its fragility tends to cause social support networks such as SPJ is not permanent and unchanging form.Keywords: alternative actor; crisis; social support network; solidaritas pangan jogja