ASUHAN KEPERAWATAN LANSIA YANG MENGALAMI DM TIPE II DENGAN MASALAH KETIDAKEFEKTIFAN PERFUSI JARINGAN PERIFER DI UPT PUSKESMAS REJOSARI TAHUN 2021

Main Author: Andika, Feri
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2021
Subjects:
Online Access: http://repository.umpri.ac.id/id/eprint/190/
Daftar Isi:
  • ABSTRAK Diabetes Mellitus (DM) termasuk kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia. IDF (2020) melaporkan 463 juta orang dewasa di dunia menyandang DM dengan prevalensi mencapai 9,3 %. 50,1 % diantaranya tidak terdiagnosis. Ini menjadikan DM sebagai silent killer . Indonesia menempati peringkat ke 4 tertinggi di dunia dengan perkiraan penderita mencapi 21,3 juta jiwa tahun 2030. Salah satu masalah keperawatan yang muncul sebaga akibat penurunan reaksi insulin oleh sel beta pankreas adalah ketidakefektifan perfusi jaringan perifer. Tujuan penelitian ini adalah menggambarkan pelaksanaan asuhan keperawatan lansia yang mengalami DM tipe II dengan masalah ketidakefektifan perfusi jaringan perifer. Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus dengan partisipan lansia yang terdiagnosa DM tipe II dengan masalah ketidakefektifan perfusi jaringan perifer. Pengkajian dilakukan dengan metode wawancara, observasi, dan pemeriksaan fisik. Intervensi dibuat mengacu pada SIKI meliputi: perawatan sirkulasi dan edukasi latihan fisik (senam kaki diabetic). Pelaksanaan Asuhan keperawatan selama 7 kali kunjungan, dengan tindakan keperawatan perawatan sirkulasi dan edukasi latihan fisik berupa senam kaki diabetik. diperoleh hasil bahwa terdapat peningkatan perfusi jaringan perifer yang ditunjukkan dengan sirkulasi darah menjadi lancar nilai ABI meningkat,akral sudah mulai membaik dan partisipan memahami bahwa senam kaki diabetic dapat menurunkan kadar gula darah dan meningkatkan perfusi jaringan perifer. Terjadi peningkatan perfusi jaringan perifer dilihat dari peningkatan nilai ABI 0,88 menjadi 1,07 dan GDS dari 234 mg/dl menjadi 168 mg/dl pada hari ke 4 implementasi senam kaki diabetic. Dan diharakan kegiatan ini dapat dilakukan secara rutin dengan tetap memperhatikan kondisi lansia.