Efektivitas Bubuk Arang Tempurung Kelapa Terhadap Penurunan Kadar Warna, Bau Dan Rasa Air Gambut Desa Kualu Kecamatan Tambang

Main Author: Desi Hidayanti Muas
Format: Masters
Bahasa: ind
Terbitan: Program Pascasarjana Universitas Riau , 2020
Subjects:
Air
Online Access: http://lib.pps.unri.ac.id//index.php?p=show_detail&id=3845
http://lib.pps.unri.ac.id//lib/minigalnano/createthumb.php?filename=../../images/docs/Desi_Hidayanti_M.PNG.PNG&width=200
Daftar Isi:
  • RINGKASAN DESI HIDAYANTI MUAS (1510248424). Efektifitas Bubuk Arang Tempurung Kelapa Terhadap Penurunan Kadar Warna, Bau Dan Rasa Air Gambut Desa Kualu Kecamatan Tambang. Dibimbing oleh Sukendi dan Sofia Anita. Air merupakan sumber daya alam yang mempunyai potensi terbarukan karena ketersediaan air dialam mengikuti suatu siklus yang melibatkan berbagai komponen ekosistem. Kualitas air di Indonesia saat ini semakin memprihatinkan, karena banyak terjadi pencemaran air akibat aktivitas manusia dari limbah pemukiman, limbah pertanian, dan limbah industri termasuk pertambangan. Dalam menjaga atau mencapai kualitas tersebut, yaitu kualitas air yang dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan sesuai dengan mutu air yang diinginkan, maka perlu upaya pelestarian untuk memelihara fungsi air sehingga kualitasnya tetap memenuhi baku mutu yang ditetapkan. Namun sering dijumpai bahwa banyak penduduk yang terpaksa memanfaatkan air yang kurang baik kualitasnya. Kehidupan di alam ini berkepentingan kepada air. Oleh karena itu, perlindungan terhadap kualitas air sangat penting dan berpengaruh besar terhadap tingkat kesehatan makhluk hidup dan peningkatan lingkungan hidup yang sehat. Air gambut adalah air permukaan yang banyak terdapat di daerah berawa maupun dataran rendah terutama di Sumatera dan Kalimantan, yang mempunyai ciri-ciri : intensitas warna yang tinggi, pH rendah, kandungan organik tinggi, kekeruhan dan kandungan partikel tersuspensi yang rendah dan kandungan kation rendah. Tentu saja hal ini dapat menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan masyarakat baik pada jangka pendek maupun pada jangka panjang. Warna air gambut cokelat tua, kandungan zat organik tinggi, kadar logam Fe juga tinggi, agar air tersebut dapat diminum maka diperlukan proses pengolahan kadar zat organik tersebut (nilai Mn, warna, pH dan Fe). Dijelaskan pula bahwa arang tempurung kelapa juga dapat menyerap logam berat, gas, dan zat warna (Yusnimar et.al., 2010). Demikian juga Almansyah (2006) mengemukakan bahwa arang tempurung kelapa disebut karbon aktif dapat menghilangkan warna dan bau pada air serta pencemaran bahan kimia. Arang batok ialah arang yang berasal dari tempurung kelapa. Tempurung dibakar sampai menjadi arang, selain bisa menyerap bahan-bahan kimia pencemar air, arang batok kelapa berbentuk butiran juga bisa menahan benda-benda padat yang mengotori air. Arang dapat berfungsi sebagai penyerap mikroorganisme dan bahan-bahan kimia yang terkandung di air kotor. Upaya dalam mengatasi masalah ini adalah dengan melakukan pengolahan terhadap air gambut tersebut. Salah satu alternatif proses pengolahan air gambut adalah cara adsorbsi dengan adsorbennya karbon aktif. Jenis karbon aktif yang digunakan adalah arang tempurung kelapa. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis kadar warna, bau dan rasa air gambut sebelum dan sesudah perlakuan dengan pembubuhan bubuk arang tempurung kelapa dan menentukan berat optimal bubuk arang tempurung kelapa yang efektif terhadap penurunan kadar warna, bau dan rasa air gambut. xiii Tujuan penelitian ini adalah menganalisis kadar warna, bau dan rasa air gambut sebelum dan sesudah perlakuan dengan pembubuhan bubuk arang tempurung kelapa dan menentukan berat optimal bubuk arang tempurung kelapa yang efektif terhadap penurunan kadar warna, bau dan rasa air gambut. Populasi penelitian adalah kawasan air gambut yang terdapat di Desa Kualu Kecamatan Tambang Kabupaten Kampar. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif. Pengambilan sampling dilakukan dengan teknik Proporsionale Stratified Random Sampling, instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner. Dan teknik analisis data penelitian ini menggunakan Analisis of Varianse (ANOVA). Hasil penelitian ini adalah (1) Kondisi dari kadar warna, bau dan rasa pada air gambut sebelum perlakuan dengan pembubuhan bubuk arang tempurung kelapa, dimana dalam pengujian yang dilakukan dalam perulangan 1 hingga perulangan 5 memiliki hasil yang sama (konsisten), yaitu hasil dari warna sebesar 86,21, dari hasil bau menyatakan (Berbau ++++), dan hasil rasa menyatakan (Asam ++++), (2) Terdapat perbedaan yang signifikan / bermakna antara warna, bau dan rasa air gambut sebelum dan sesudah dikontakkan dengan adsorben arang tempurung kelapa (variasi berat) dan (3) Berat optimal bubuk arang tempurung kelapa yang efektif terhadap penurunan kadar warna, bau dan rasa air gambut pada Kelompok sampel StD: Setelah pengkontakkan (50 g/1L). Kesimpulan penelitian ini, yaitu (1) adsorben arang tempurung kelapa tidak diberi perlakukan aktivasi secara fisika dan kimia yang dapat mengakibatkan adanya pengotor pada adsorben, sehingga dapat menghambat penjerapan dan efisiensi adsorpsi yang belum terlalu baik untuk penurunan kadar warna, bau dan rasa air gambut, dan (2) Diharapkan agar dapat dilakukan penelitian lebih lanjut untuk aplikasi adsorben bubuk arang tempurung kelapa terhadap bahan pencemar lain seperti hidrokarbon, pestisida, herbisida dan logam-logam berat. Kata Kunci : Efektivitas, Arang Tempurung Kelapa, Air Gambut. SUMMARY DESI HIDAYANTI MUAS (1510248424). Effectiveness Of Coconut Shell Charcoal Powder Against Decrease In Color Levels, Stinks And Water Flavor In Kualu Kambang Sub-District. Advised by Sukendi and Sofia Anita. Water is a natural resource that has a renewable potential because the availability of water in nature follows a cycle that involves various ecosystem components. The quality of water in Indonesia is now increasingly alarming, because there are many water pollution due to human activities from residential waste, agricultural waste, and industrial waste including mining. In maintaining or achieving the quality, that is the quality of water that can be used sustainably in accordance with the desired water quality, it is necessary to preserve efforts to maintain the function of water so that the quality still meets the specified quality standards. However, it is often found that many residents are forced to use water that is of poor quality. Life in nature has an interest in water. Therefore, protection of water quality is very important and greatly influences the health level of living things and the improvement of a healthy environment. Peat water is surface water that is abundant in swampy and low-lying areas, especially in Sumatra and Kalimantan, which has characteristics: high color intensity, low pH, high organic content, turbidity and low suspended particle content and low cation content. Of course this can have a negative impact on public health both in the short and long term. The color of peat dark brown water, high organic matter content, high levels of Fe metals, so that the water can be drunk then the processing of these organic substances is needed (Mn value, color, pH and Fe). It was also explained that coconut shell charcoal can also absorb heavy metals, gases, and dyes (Yusnimar et.al., 2010). Likewise, Almansyah (2006) suggested that coconut shell charcoal called activated carbon can eliminate color and odor in water and chemical pollution. Shell charcoal is charcoal derived from coconut shells. The shell is burned to charcoal, in addition to being able to absorb water polluting chemicals, granulated coconut shell charcoal can also hold solid objects that pollute the water. Charcoal can function as an absorber of microorganisms and chemicals contained in dirty water. The effort to overcome this problem is by processing the peat water. One alternative to the process of peat water treatment is the adsorption method with activated carbon adsorbent. The type of activated carbon used is coconut shell charcoal. The purpose of this study was to analyze the color, odor and taste of peat water before and after treatment by applying coconut shell charcoal powder and determine the optimal weight of coconut shell charcoal powder which is effective against decreasing the color, odor and taste of peat water. Sampling was carried out using the Proportionale Stratified Random Sampling technique, the research instrument used was a questionnaire. And the data analysis technique of this study uses Analysis of Varianse (ANOVA). xv The results of this study are (1) Conditions of the levels of color, odor and taste in peat water before treatment with coconut shell charcoal powder, where in the tests carried out in looping 1 to looping 5 have the same results (consistent), namely the results of the color of 86.21, from the odor results stated (Smelled ++++), and the results of the taste stated (Asam ++++), (2) There was a significant / significant difference between the color, odor and taste of peat water before and after contacting with coconut shell charcoal adsorbent (weight variation) and (3) Optimal weight of coconut shell charcoal powder which is effective in reducing the color, odor and taste of peat water in the StD sample group: After contacting (50 g / 1L). The conclusions of this study, namely (1) coconut shell charcoal adsorbents were not given physical and chemical activation treatment which could result in the presence of impurities on the adsorbent, so that it can inhibit adsorption and efficiency of adsorption that is not too good for reducing the level of color, odor and taste of peat water, and (2) It is hoped that further research can be carried out for the application of coconut shell charcoal powder adsorbents to other pollutants such as hydrocarbons, pesticides, herbicides and heavy metals. Keywords: Effectiveness, Coconut Shell Charcoal, Peat Water