Evaluasi Penyaluran Dana Tunjangan Profesi Guru Pegawai Negeri Sipil Daerah Studi Kasus Pada Dinas Pendidikan Kota Dumai

Main Author: Poppy Rahmiaty Maelan
Format: Masters
Bahasa: ind
Terbitan: Program Pascasarjana Universitas Riau , 2017
Subjects:
Online Access: http://lib.pps.unri.ac.id//index.php?p=show_detail&id=2851
Daftar Isi:
  • ABSTRAKPOPPY RAHMIATY MAELAN, NIM. 1410245452. Evaluasi Penyaluran Dana Tunjangan Profesi Guru Pegawai Negeri Sipil Daerah (Studi kasus pada Dinas Pendidikan Kota Dumai). Dibimbing oleh Meyzi Heriyanto, dan Lena Farida.Di Kota Dumai proses penyaluran dana Tunjangan Profesi Guru (TPG) ditemukan beberapa permasalahan seperti, Surat Keterangan Tunjangan Profesi (SKTP) tidak terbit atau terlambat diterima oleh guru karena data dianggap tidak valid di Data Pokok Pendidikan (Dapodik). Keluarnya SKTP yang diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) baik dari Direktorat Jenderal (Dirjen) Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal dan Informal (PAUDNI), Pendidikan Dasar (DIKDAS) dan Pendidikan Menegah (DIKMEN) tidak serentak sehingga penyaluran dana tidak dapat dibayarkan pada satu tingkat pendidikan saja.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan penyaluran dana Tunjangan Profesi Guru Pegawai Negeri Sipil Daerah (PNSD) di Dinas Pendidikan Kota Dumai dan untuk mengetahui kendala-kendala yang dihadapi dalam penyaluran dana TPG PNSD di Dinas Pendidikan Kota Dumai. Penelitian ini dilaksanakan di Dinas Pendidikan Kota Dumai. Waktu penelitian dilaksanakan selama 3 (tiga) bulan yaitu pada bulan Februari hingga Mei 2016. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data tentang evaluasi penyaluran dana Tunjangan Profesi Guru PNSD menggunakan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian diketahui hasil evaluasi menunjukan bahwa peningkatan sertifikasi profesi guru yang diikuti dengan pemberian TPG baru mampu meningkatkan kesejahteraan guru yang diukur, antara lain dengan berkurangnya proporsi guru yang memiliki pekerjaan tambahan. Akan tetapi, sertifikasi profesi belum terlihat dampaknya terhadap peningkatan kualitas proses pembelajaran yang diukur dengan kualitas subtansi pembelajaran maupun hasil belajar siswa, yang dinilai dengan hasil ujian sekolah maupun ujian nasional. Proses perencanaan TPG belum akurat, antara lain terlihat dari tidak terdapatnya jumah yang tepat mengenai jumlah guru yang lulus sertifikasi, sehingga terdapat TPG yang belum dapat ditampung pada anggaran tahun berjalan dan berpotensi menjadi tunggakan di tahun berikutnya. Kata Kunci : Evaluasi, Tunjangan Profesi Guru