TA Perancang Buku Pop-up Kesenian Dongkrek Madiun Menggunakan Teknik Pull-Tabs sebagai Upaya Mengenalkan Budaya Lokal kepada Anak-anak

Main Author: Hafizhuddin, Oni Nur
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: https://repository.dinamika.ac.id/id/eprint/4194/1/12420100083-2017-STIKOMSURABAYA.pdf
https://repository.dinamika.ac.id/id/eprint/4194/
Daftar Isi:
  • Dongkrek dipopulerkan pada tahun 1910 oleh Raden Bei Lo Prawirodipura yang saat itu menjadi demang (jabatan setingkat kepala desa) di daerah Caruban. Masyarakat pada waktu itu mendengar musik dari kesenian dongkrek ini berupa bunyian ’dung’ yang berasal dari bedug atau kendang dan ’krek’ dari alat musik yang disebut korek. Dari bunyi ’dung’ pada kendang dan ’krek’ pada korek inilah kemudian muncul nama kesenian Dongkrek. Menurut Walgito, bahwa saat ini pementasan kesenian Dongkrek sudah jarang karena ada 2 jenis pertujukan Dongkrek. Pertama, secara ritual yang di sakralkan yaitu Dongkrek pada acara tolak balak di desa Mejayan dengan arak-arakan Dongkrek dan penyerahan topeng Dongkrek yang hanya dilakukan pada bulan suro yang di pimpin oleh Bapak Dul Rokhim (ketua paguyuban Dongkrek Kabupaten Madiun). Kedua, kesenian Dongkrek kreasi sebagai penyambutan, peresmian melalui pementasan tari Dongkrek. Yang perlu menjadi perhatian saat ini, apabila semakin jarang para seniman Dongkrek ini untuk melakukan pentasan dikarenakan jarangnya ada panggilan untuk acara-acara di lingkungannya,bisa saja masyarakan apalagi anak-anak jadi kurang mengenal kesenian Dongkrek ini. Oleh sebab itu sebagai pengenalan kesenian Dongkrek Madiun, yang ingin dicapai dalam penelitian ini bertujuan untuk merancang buku pop-up kesenian Dongkrek Madiun menggunakan teknik pull-tabs sebagai upaya melestarikan budaya lokal kepada anak-anak.