TA Studi Kelayakan Pengembangan Aplikasi Maximom Menggunakan Cost-Benefit Analysis pada Startup Maximom

Main Author: Azura, Wahyu Novia Izza
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2020
Subjects:
Online Access: https://repository.dinamika.ac.id/id/eprint/4094/1/16410100059-2020-UNIVERSITASDINAMIKA.pdf
https://repository.dinamika.ac.id/id/eprint/4094/
Daftar Isi:
  • Penggunaan teknologi informasi pada Maximom merupakan komponen yang penting untuk mendukung operasional perusahaan. Namun dalam perencanaan dan pengembangan teknologi, tentunya memerlukan biaya yang cukup besar. Di sisi lain, Maximom merupakan rintisan startup baru yang belum memiliki cakupan pelanggan yang luas dan modal yang besar. Oleh karena itu, Maximom memerlukan sebuah studi kelayakan terkait pengembangan aplikasi yang dimiliki untuk menilai apakah aplikasi yang ditawarkan layak dibangun dan dipasarkan atau sebaliknya. Studi kelayakan aplikasi Maximom dapat dilihat melalui pendekatan pada faktor kelayakan Economic dengan menggunakan metode perhitungan Cost-Benefit Analysis. Dalam mengidentifikasi dan menghitung biaya pengembangan IT diperlukan metode Use Case Point. Sedangkan untuk mengidentifikasi dan menghitung manfaat pengembangan IT dapat dibantu dengan metode Ranti's Generic IS/IT Business Value. Hasil studi kelayakan menunjukkan pengembangan aplikasi Maximom belum sepenuhnya layak dilaksanakan walaupun investasi pengembangan aplikasi Maximom memiliki rasio manfaat 1,2 kali lebih besar dari biaya yang dikeluarkan. Hal tersebut dikarenakan investasi pengembangan aplikasi Maximom belum mampu menghasilkan kembalian minimum 5%. Selain itu, investasi awal juga belum tertutupi dikarenakan manfaat bersih bernilai kurang dari modal awal, serta waktu pengembalian modal yang tepat waktu yakni sama dengan umur ekonomis investasi 3 tahun. Sebagai pertimbangan, perlu adanya analisa dan perhitungan secara berkala terkait penyerapan manfaat dan pengeluaran biaya untuk menentukan interest rate dan discount rate perusahaan. Selain itu, perlu dihindari kondisi persentase nilai manfaat yang menurun lebih besar daripada persentase nilai biaya, serta perubahan kondisi yang lebih dari 5%, dikarenakan dapat beresiko kelayakan investasi pengembangan berubah.