Daftar Isi:
  • RSIA Putri adalah rumah sakit swasta yang memberikan pelayanan di bidang obstetri dan ginekologi. Bagian Instalasi Farmasi memiliki tugas merencanakan kebutuhan persediaan obat pada RSIA Putri. Dalam merencanakan persediaan obat, Bagian Instalasi Farmasi menggunakan strategi make-to-stock. Strategi tersebut memiliki risiko yang tinggi berkaitan dengan investasi inventory karena permintaan pelanggan secara aktual tidak dapat diidentifikasi dengan tepat. Penerapan strategi make-to-stock menimbulkan permasalahan kelebihan stok (overstock) dan kekurangan stok (stockout) obat. Faktanya terdapat sekitar 50% persediaan obat mengalami kadaluarsa sehingga menimbulkan kerugian sebesar Rp.856.250,00 dan sekitar 19% pelanggan tidak mendapatkan obat yang diinginkan sehingga perusahaan mengalami kerugian sekitar Rp.17.000.000 pada periode 1 Januari – 22 November 2016. Berdasarkan uraian permasalahan tersebut, Bagian Instalasi Farmasi membutuhkan aplikasi yang dapat melakukan perencanaan persediaan obat rawat jalan dengan menerapkan metode Min-Max. Dengan adanya penerapan metode Min-Max untuk proses tersebut dapat mengurangi masalah overstock dan stockout. Berdasarkan hasil implementasi dan uji coba yang telah dilakukan dengan Bagian TI, aplikasi ini dapat menghasilkan demand obat, service level, safety stock, ROP, dan EOQ untuk digunakan sebagai dasar perencanaan persediaan obat dalam empat periode ke depan.