Daftar Isi:
  • PT. PLN (Persero) dahulu menerapkan sistem manajemen kekeluargaan, termasuk juga dalam penerimaan karyawan baru. Perkembangan ekonomi dunia yang semakin cepat menuntut pihak manajemen PT. PLN (Persero) untuk berbenah diri. Sistem manajemen kekeluargaan sedikit demi sedikit mulai dihilangkan. Seleksi untuk memperoleh karyawan yang memenuhi kriteria tertentu dalam perusahaan seringkali tidak hanya melibatkan logika belaka. Seorang perekrut dalam melakukan seleksi seringkali melibatkan nalurinya untuk menentukan keputusan penerimaan. Sistem Pendukung Keputusan Penerimaan Karyawan ini menggabungkan hal–hal yang bersifat kualitatif dengan yang kuantitatif, karena menggunakan metode Analytical Hierarchy Process untuk menentukan alternatif yang terbaik. Setiap pelamar kerja yang telah mengisi formulir lamaran pekerjaan, harus mengikuti empat tahapan ujian. Kemudian dicari nilai rata–rata yang paling tinggi sehingga didapatkan tiga alternatif calon yang terbaik. Dari ketiga calon terbaik ini kemudian dilakukan proses perbandingan terhadap kriteria–kriteria yang ada sehingga dihasilkan suatu saran penerimaan terhadap seorang calon yang paling memenuhi kriteria. Dari hasil uji coba terhadap sistem dalam proses seleksi untuk mencari karyawan dengan jabatan Juru Utama Pengelolaan Data (JUPGLD), dapat diambil kesimpulan bahwa Sistem Pendukung Keputusan ini dapat memberikan hasil sesuai dengan kaidah–kaidah dalam Proses Hirarki Analitis sehingga dapat memberikan saran penerimaan yang akurat bagi pengambilan keputusan.