Daftar Isi:
  • Video dokumenter “Sampah Visual” berdurasi sekitar kurang lebih 7 menit. “Sampah Visual” merupakan iklan ruang ruang yang berbentuk poster, baliho, banner dan lain sebagainya, yang penempatannya berada di ruang publik yang seharusnya milik publik, bukan diprivasi menjadi milik merek dagang atau milik partai politik. Potret realita sosial sering kali diabadikan dalam sebuah bingkai (frame), baik fotografi maupun dalam sebuah videografi. Pada dasarnya, gambar videografi lebih memiliki daya tarik guna menyampaikan pesan, baik verbal maupun non verbal pada masyarakat dan para penikmat videografi, tentang sebuah realita yang sebenarnya yang akan di kemas dalam bentuk video dokumenter “Sampah Visual” dengan memberi pesan-pesan moral di dalamnya. Mengangkat realita sosial dalam kehidupan masyarakat dibutuhkan kecakapan seorang juru kamera agar video mampu memberikan gambar dan pesan yang menarik. Adapun bentuk laporan menggunakan metode penelitian secara kualitatif di mana penelitian kualitatif merujuk pada penalaran baik secara tekstual maupun secara visual, instrument yang digunakan berupa instrument dokumentasi langsung ke lokasi agar mempermudah pengamatan. Atas dasar dari konsep dan ide awal tersebut, maka dikembangkan menjadi sebuah cerita yang menjadi video dokumenter, dengan alur yang diharapkan dapat menyampaikan pesan-pesan yang terkandung di dalamnya.