Daftar Isi:
  • Pada saat ini, metode pencatatan yang diterapkan oleh Klinik Ashara Husada menggunakan metode manual. Metode ini menggunakan dokumen, nota maupun kwitansi yang mudah hilang dan rusak. Hal ini dianggap tidak efektif, karena selain memakan waktu yang lama untuk memperoleh data, data transaksi yang dimiliki pun validitasnya tidak dapat dibuktikan. Hal ini dapat terjadi, karena sering kali nota dan kuitansi bukti transaksi hilang atau rusak sehingga datanya tidak dapat diperoleh. Sistem informasi yang terkomputerisasi merupakan salah satu cara penyelesaian yang dapat membantu pihak Klinik Ashara Husada dalam mengatasi kendala-kendala administratif yang selama ini dihadapi. Data-data yang dimiliki akan terekam di dalam database sehingga data tersebut lebih mudah untuk diakses dan penyajiannya bisa lebih cepat. Pencatatan transaksi pelayanan kesehatan pun akan lebih mudah dengan adanya sistem yang terkomputerisasi. Hasil penelitian menyebutkan bahwa sistem informasi pendapatan dapat membantu pihak klinik, dalam hal ini bagian administrasi pelayanan kesehatan, untuk melakukan pencatatan data-data penting. Data-data berupa data pasien dan data transaksi pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh pasien setiap harinya, baik itu pemeriksaan dokter, pemeriksaan laboratorium, dan pembelian obat. Dengan adanya sistem informasi ini, dapat mempermudah bagian administrasi pelayanan kesehatan untuk membuat laporan pendapatan serta laporan transaksi pelayanan kesehatan baik pasien PT. Telkom maupun pasien umum.