Masyarakat Kampoeng Batik Jetis Sidoarjo Antara Mempertahankan Batik Tulis Sebagai Produk Budaya Lokal dan Kontribusi Ekonomi
Main Authors: | Bahruddin, Muh., Nugraha, Ekky Fardhy Satria |
---|---|
Format: | BookSection PeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)
, 2013
|
Subjects: | |
Online Access: |
https://repository.dinamika.ac.id/id/eprint/1088/1/Bahruddin-Antara_Mempertahankan_Batik_Tulis_Sebagai_Produk_Budaya_Lokal_Dan_Kontribusi_Ekonomi.pdf https://repository.dinamika.ac.id/id/eprint/1088/ |
Daftar Isi:
- Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui upaya masyarakat Kampoeng Jetis dalam mempertahankan batik tulis sebagai produk budaya lokal Sidoarjo di tengah tuntutan ekonomi. Penelitian juga bertujuan untuk membuat inovasi dari sisi komunikasi dan media. Tujuan ini dilatarbelakangi dengan kondisi sebagian masyarakat Kampoeng Batik Jetis yang masih berupaya mempertahankan batik tulis Jetis tapi di sisi lain belum mampu memberikan kontribusi ekonomi secara signifikan. Permasalahan ini penting karena untuk mempertahankan budaya lokal, secara ekonomi harus menjanjikan. Jika tidak, maka generasi selanjutnya akan menghindar dan lebih tertarik kepada bidang lain yang dianggap lebih menjanjikan secara ekonomi. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan metode observasi nonpartisipan. Pengumpulan data dilakukan dengan cara triangulasi sumber atau data. Triangulasi data digunakan untuk memperoleh data secara bervariasi dari beberapa sumber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada dua kategori kelompok masyarakat tradisional dan kelompok masyarakat modern. Pada kelompok masyarakat tradisional lebih mempertahankan keaslian batik tulis Jetis. Mereka beranggapan, batik tulis Jetis yang menjadi warisan leluhur harus diperlakukan dan dilestarikan dengan baik sehingga tidak keluar dari aslinya. Namun kelompok ini kurang menyadari tentang manfaat promosi sehingga produk batik tulis kurang mampu memberikan kontribusi lebih dalam ekonomi. Kelompok masyarakat modern adalah kelompok masyarakat yang mempertahankan batik tulis Jetis sesuai dengan konteks zamannya. Oleh karena itu, mereka sadar dengan kegiatan promosi. Hanya saja cara berpromosi kelompok modern ini masih menggunakan strategi person to person. Dari kacamata ekonomi kreatif, produk budaya lokal batik tulis Jetis masih belum menjadi produk utama yang menghasilkan keuntungan secara ekonomi dalam kehidupan pebatik Jetis. Padahal di awal lahirnya batik tulis ini, hampir 90 persen masyarakat Kampoeng Batik Jetis berprofesi sebagai pebatik. Perancangan media promosi Kampoeng Batik Jetis menjadi penting untuk mengoptimalkan pencitraan Kampoeng Batik Jetis sehingga dikenal luas masyarakat dan memberikan kontribusi ekonomi masyarakat seperti desain logo, desain reklame, booklet, bahkan sign system Kampoeng Jetis, dan website.