UPAYA GURU AL-QUR’AN DALAM MENGATASI KESULITAN SANTRI MEMBACA AL-QUR’AN

Main Author: Husen, Mochamad; STAI La Tansa Mashiro, Rangkasbitung
Format: Article info eJournal
Bahasa: ind
Terbitan: STAI La Tansa Mashiro , 2019
Online Access: https://ejurnal.latansamashiro.ac.id/index.php/JAD/article/view/407
https://ejurnal.latansamashiro.ac.id/index.php/JAD/article/view/407/397
Daftar Isi:
  • Aktualisasi pendidikan tahfidz Al-Qur’an dalam pembentukan karakter santri di pondok pesantren Al-Mizan adalah, yaitu menekankan pembelajaran dan pendidikan santri dalam mempelajari dan memperdalami pendidikan tahfidz Al- Qur’an, dengan membimbing para santri melakukan kegiatan yang berhubungan dengan tahfidz Al-Qur’an, seperti qira’ah dan tilawah, tasmi’ hafalan, membimbing para santri agar selalu menjaga hafalan dengan cara muroja’ah, mengevaluasi hafalan para santri dengan mengadakan imtihanu hifdzil Qur’an, memotivasi santri dengan mengadakan haflah khotmil Qur’an, mengajarkan santri bagaimana membaca Al- Qur’an dengan baik dan benar yaitu dengan cara talaqqie, maka secara tidak langsung, para guru telah mengajarkan santri untuk selalu beribadah kepada Allah dengan cara menghafalkan Al-Qur’an, memeliharanya dan memahami isi kandungannya untuk menjadikannya petunjuk bagi manusia didalam kehidupan, meningkatkatkan/menguatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah subhanahu wata’ala sehingga santri terdorong untuk selalu berbuat kebaikan dan menjauhi kejahatan atau keburukan, dan yang terpenting adalah menanamkan akhlak yang mulia dengan mengambil ‘ibrah ataupun pelajaran yang terkandung di dalam Al- Qur’an serta mengamalkan suri tauladan yang baik yang termaktub di dalam Al- Qur’an sehingga terbentuklah karakter santri yang baik. Kemudian, dalam pembentukan karakter santri bahwa dengan pendidikan tahfidz Al-Qur’an yang diterapkan dengan program-program dan kegiatan-kegiatan, para santri menjadi seseseorang yang memiliki akhlak mulia, jujur dan amanah dalam melakukan suatu pekerjaan, memiliki prilaku yang sopan dan santun, mereka menjaga lisan dari perkataan-perkataan yang kotor atau yang tidak bermanfaat, jujur dalam berkata dan bersikap, tolong-menolong antar sesama terbangun, kepedulian mereka terhadap sesama meningkat, lebih berdisiplin dalam menjalakan peraturan- peraturan pondok, rendah hati ketika berhadapan dengan orang yang lebih tinggi, tekun dan sabar dalam mempelajari Al-Qur’an, bertanggung jawab atas amanah, lebih cepat dalam menghafal dan memahami pelajaran, memiliki kecerdasan karena keberkahan yang mereka dapatkan dari menghafal Al-Qur’an, memiliki pengetahuan dan ilmu yang luas, karena Al-Qur’an adalah sumber ilmu pengetahuan, sehingga para santri mendapatkan dan menyerap berbagai ilmu pengetahuan, dan para santri tahfidz lebih unggul dalam prestasi belajar