DETERMINAN PERILAKU MEROKOK WANITA USIA SUBUR ANALISIS FAKTOR SOSIODEMOGRAFIS (ANALISIS DATA INDONESIAN FAMILY LIFE SURVEI (IFLS) 2014)
Main Author: | Rahmah, Miftahul Jannati |
---|---|
Format: | Article info Journal |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Center for Health Policy and Management
, 2018
|
Online Access: |
https://journal.ugm.ac.id/jkki/article/view/17620 |
Daftar Isi:
- Latar Belakang: Indonesia merupakan negara penyumbang perokok terbesar diantara Negara-Negara di ASEAN, 53 % dari seluruh perokok di ASEAN ada di Indononesia, dengan 67,4% adalah perokok laki-laki dan 4.5% adalah perokok wanita. Dari berbagai penelitian, perokok wanita memiliki risiko kesehatan lebih banyak dari pada perokok laki-laki, terutama pada wanita yang memiliki usia subur. Karena, bahaya yang ditimbulkan tidak hanya untuk dirinya namun untuk anak yang akan dilahirkannya juga. Banyak determinan yang mempengaruhi perilaku merokok pada wanita di Indonesia, salah satunya adalah faktor predisposisi yang didalamnya berisi tentang faktor sosiodemografis dan faktor enabling salah satunya adalah kepuasan hidup. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui determinan sosiodemografis pada perilaku merokok wanita usia suburMetode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan analisis data sekunder Indonesian Family Life Survey (IFLS) 2014 dengan unit kebiasaan merokok pada wanita dan desain cross sectional. Data IFLS 2014 diambil dari 13 provinsi.Hasil: Wanita yang tidak menikah memiliki peluang lebih tinggi menjadi perokok (OR=2,3;95%CI=1,52-3,35). Wanita yang berada di Desa lebih rentan menjadi perokok (OR=1,41; 95%CI=1,12-1,73). Wanita bekerja memiliki peluang lebih rendah menjadi perokok (OR=0,65; 95%CI=0,52-0,82). Dan wanita yang merasa puas terhadap hidupnya memiliki peluang lebih tinggi menjadi perokok (OR=2,3 ;95% CI=1,77-2,97)Kesimpulan: Penelitian ini menemukan adanya hubungan yang kuat antara status marital, status pekerjaan, domisili dan kepuasan hidup dengan perilaku merokok pada wanita usia subur.