Peningkatan Keterampilan Sepak Sila Dalam Permainan Sepak Takraw Dengan Modifikasi Bola Pada Siswa Kelas V SDN 2 Nambangrejo Kecamatan Sukorejo Kabupaten Ponorogo
Main Author: | Winarti, Dra, |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Assosiasi Profesi dan Keahlian Sejenis (APKS) PGRI Kota Madiun
, 2021
|
Online Access: |
https://ejurnalkotamadiun.org/index.php/JMM/article/view/880 https://ejurnalkotamadiun.org/index.php/JMM/article/view/880/785 |
Daftar Isi:
- Salah satu tujuan pendidikan adalah memberikan pedoman atau petunjuk kepada guru dalam rangka memilih dan menentukan metode, model mengajar atau menyediakan lingkungan belajar bagi siswa. Berdasarkan tujuan yang telah digariskan maka dengan mudah pula dapat ditetapkan metode yang serasi dan dengan demikian akan terciptanya kegiatan-kegiatan belajar yang seimbang dan sesuai bagi siswa. Penentuan metode belajar yang tepat, berarti akan menjamin pencapaian hasil belajar yang memadai bagi pertumbuhan dan perkembangan siswa. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam 3 siklus, terdiri atas 3 pertemuan. Tiap pertemuan terdiri atas 2 x 35 menit. Tiap siklus meliputi kegiatan perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Data diambil dengan menggunakan instrument tes, wawancara, angket dan jurnal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar sepak pada materi permainan sepak takraw melalui metode modifikasi bola pada siswa Kelas V, maka tujuan penelitian dirumuskan sebagai berikut : Meningkatkan hasil belajar sepak sila pada permainan sepak takraw melalui metode modifikasi bola pada siswa Kelas V SDN 2 Nambangrejo Kecamatan Sukorejo Kabupaten Ponorogo Semester II Tahun Pelajaran 2018/2019. Peranan model pembelajaran Modifikasi Bola dalam meningkatkan hasil belajar sepak sila pada permainan sepak takraw ini ditandai adanya peningkatan nilai rerata (Mean Score) yakni : pada siklus I 72,80; siklus II 81,20, dan siklus III 84,40. Selain itu juga ditandai adanya peningkatan persentase ketuntasan belajar dari siklus pertama hingga siklus terakhir, yaitu pada siklus I hanya 72,00%, siklus II meningkat menjadi 84,00%, pada siklus III terjadi peningkatan mencapai 100%.