PENGARUH MEROKOK TERHADAP LAJU ALIRAN SALIVA PADA PEROKOK AKTIF
Daftar Isi:
- Merokok merupakan suatu kegiatan pembakaran tembakau yang dibentuk atau digulung kemudian dihisap asapnya. Kebiasaan merokok ini sangat umum di Indonesia dan tergolong sulit dihilangkan meskipun telah terbukti dapat menyebabkan berbagai kondisi patologis baik sistemik maupun lokal. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui pengaruh merokok terhadap laju aliran saliva pada perokok aktif. Pengukuran laju aliran saliva menggunakan metode spitting dan modified schirmer tear strips test dengan pengumpulan saliva stimulasi dan saliva non stimulasi. Nikotin yang merupakan kandungan utama dari rokok. Nikotin memiliki sifat parasympathomimetic. Parasympathomimetic merupakan sifat nikotin yang bekerja pada reseptor kolinergik spesifik di otak menyebabkan aktivasi saraf dan menginduksi respon saraf parasimpatis sehingga dapat meningkatkan laju aliran saliva dalam jangka pendek. Penggunaan nikotin jangka panjang dapat menyebabkan peningkatan efek epinefrin atau inaktivasi reseptor rasa sehingga menekan refleks sekresi saliva. Hal tersebut dapat menyebabkan degenerasi kelenjar saliva dan menyebabkan penurunan sekresi saliva.