PERAN HUMAS PEMERINTAHAN KOTA YOGYAKARTA DALAM SOSIALISASI TAGLINE “JOGJA ISTIMEWA”
Main Author: | Nurnisya, Frizki Yulianti; Universitas Muhammadiyah Yogyakarta |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Universitas Ahmad Dahlan
, 2016
|
Online Access: |
http://journal.uad.ac.id/index.php/CHANNEL/article/view/6222 http://journal.uad.ac.id/index.php/CHANNEL/article/view/6222/3302 |
Daftar Isi:
- AbstrakSetelah 14 tahun, tepatnya tahun 2001 tagline “never ending asia” menjadi kontenpromosi Yogyakarta, maka pada tahun 2015 pihak pemerintahan provinsi Daerah IstimewaYogyakarta mengubah tagline tersebut. Proses rebranding tersebut tidak berjalan mulus, karenahasil tagline karya Markplus Inc. mengalami pro dan kontra di kalangan masyarakat. Pascakritik, muncullah solusi bersama dari tim 11 yang terdiri dari para praktisi, akademisi,pemerintah hingga budayawan untuk membuat branding baru, yakni “jogja istimewa”. Kinibranding tersebut harus dihidupkan oleh dukungan banyak pihak agar tidak menjadi “brandingkosong”.Salah satu pilar yang diharapkan mampu mensosialisasikan branding tersebut ialahHumas Pemerintahan Kota Yogyakarta yang berada di Jalan Kenari, Timoho, Yogyakarta.Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakanmetode studi kasus.Penelitian ini lebih mengarah kepada paradigma positivistik karenaparadigma ini berkenaan dengan pencarian atau penemuan hukum sebab-akibat yang dapatdigunakan dalam konteks dan waktu yang berbeda (Daymon, 2002:11).Hasil penelitian inidiharapkan bisa menambah referensi bagi para humas terutama humas di bidang pemerintahanuntuk lebih meningkatkan kemampuan dalam membangun city branding bagi wilayahnya masingmasing.Hasil penelitian ini menemukan bahwa hasil sosialisasi yang dilakukan oleh Dinas HumasPemerintahan Kota Yogyakarta belum optimal.Ada banyak faktor yang meyebabkan kurangmaksimalnya peran Humas Pemkot Yoyakarta dalam sosialisasi branding baru “jogja istimewa”.Salah satu faktor tersebut ialah Humas Pemerintah Kota Yogyakarta hanya sebagai pelaksanasaja tidak dilibatkan secara langsung dan yang paling berperan adalah Bappeda DIY danPemerintah Provinsi DIY, sehingga mereka tidak bisa dengan leluasa merancang program yangsesuai dengan kebutuhan mereka. Perlu kesadaran bersama baik ditingkat pemerintahan maupunswasta, bahwa public relations memegang peranan penting dalam aspek sosialiasi kepadastakeholder. Maka mereka perlu diberikan peluang dan kesempatan mengembangkan rancanganprogram demi rancangan program PR yang efektif.Kata Kunci: Peran Humas, Sosialisasi, Rebranding.