Antitrombotik berdasarkan skor CHA2DS2-VASc dan skor HAS BLED terhadap pola pengobatan pada pasien stroke iskemik dengan fibrilasi atrium

Main Authors: Pinzon, Rizaldy Taslim; Duta Wacana University School of Medicine, Astyari, Gusti Ayu Putu Ika Bella Saptaning; Duta Wacana University School of Medicine, Taringan, Lidwina; Duta Wacana University School of Medicine
Format: Article info application/pdf eJournal
Bahasa: eng
Terbitan: Universitas Ahmad Dahlan , 2017
Online Access: http://journal.uad.ac.id/index.php/PHARMACIANA/article/view/4716
http://journal.uad.ac.id/index.php/PHARMACIANA/article/view/4716/pdf_34
Daftar Isi:
  • Pendahuluan: Stroke yang berhubungan dengan fibrilasi atrium dan kardioemboli cenderung bermanifestasi lebih berat, berisiko tinggi berulang, serta mortalitasnya lebih tinggi. Pemberian antikoagulan lebih dianjurkan pada stroke iskemik dengan fibrilasi atrium sebagai upaya pencegahan, baik primer maupun sekunder. Skor stratifikasi CHA2DS2-VASc digunakan untuk menseleksi pasien pada risiko terkena stroke iskemik untuk pemilihan antitrombotik yang tepat, pada risiko untuk terjadinya perdarahan skor HAS BLED digunakan sehingga dapat mengurangi kekhawatiran dokter dalam menggunakan antikoagulan. Penelitian sebelumnya sangat terbatas sehingga diperlukan penelitian yang lebih mendukung pada penelitian-penelitian sebelumnya.Tujuan: untuk mengetahui penggunaan antitrombotik berdasarkan pada skor CHA2DS2-VASc dan skor HAS BLED terhadap pola pengobatan pada pasien stroke dengan fibrilasi atriumMetode: penelitian ini merupakan studi deskriptif dengan rancangan potong lintang (cross sectional). Sampel diperoleh dari stroke registry dan rekam medis dari pasien di Poli Saraf Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta pada tahun 2009-2016. Data dianalisis menggunakan analisis univariat.Hasil: data diperoleh dari 77 pasien stroke iskemik dengan fibrilasi atrium yang terdiri dari 33 laki-laki (42.8%) dan 44 perempuan (57.1%), proporsi terbesar ada pada pasien berusia >70 tahun (33.3%). Hasil analisis univariat menunjukkan bahwa penggunaan antiplatelet ada pada 71 (92.2%) pasien, penggunan antikoagulan 6 (7.7%) pasien, serta nilai skor CHA2DS2-VASc 0=3 (3.8%), 1=18 (22.5%), ≥2=56 (70.1%), pada skor HAS BLED 0=7 (8.8%), 1=27 (33.8%), 2=29 (36.3%), 3=13 (16.3%), 4=1 (1.3%)Kesimpulan : skor CHA2DS2-VASc dan skor HAS BLED belum mempengaruhi penggunaan antitrombotik pada pasien stroke iskemik dengan fibrilasi atrium di RS Bethesda YagyakartaKata Kunci : Stroke iskemik, skor CHA2DS2-VASc, skor HAS BLED, Fibrilasi atrium.