Daftar Isi:
  • Penyalahgunaan obat di Indonesia mengalami peningkatan setiap tahunnya. Penelitian ini bertujuan memberikan gambaran karakteristik pasien ketergantungan obat, pola penyalahgunaan obat, status rehabilitasi pasien ketika keluar dari rumah sakit dan mengetahui hubungan karakteristik pasien dan pola penyalahgunaan obat terhadap status pengobatan pasien ketika keluar dari rumah sakit. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan pendekatan cross sectional dan pengambilan data secara retrospektif. Pengumpulan data dilakukan melalui rekam medik pasien periode Januari 2012-Desember 2013. Analisis data menggunakan uji statistik Frequency dan Chi-Square. Hasil penelitian menunjukkan pasien dengan tingkat pendidikan terakhir SD persentasenya 34,2%; SMP 36,8%; SMA 26,3% dan D3 2,6%. Pasien menyalahgunakan obat pertama kali pada usia 11-19 tahun persentasenya 50,0%, 20-29 tahun 42,1% dan 30-39 tahun 7,9%. Pola penyalahgunaan obat untuk jenis NAPZA persentasenya 26,3%; non NAPZA 13,3% dan campuran keduanya 60,5%. Penyalahgunaan obat dengan jumlah 1 item persentasenya 15,8%; 2 item 34,2%; 3 item 34,2%; 4 item 10,53% dan 5 item 5,26%. Status rehabilitasi pasien ketika keluar dari rumah sakit untuk new add persentasenya 5,3%; induction 13,2%; younger 13,2%; middle 28,9%; older 18,4% dan re-entry 21,1%. Hasil uji statistik chi-square menunjukkan tidak ada hubungan antara status pengobatan pasien terhadap pendidikan terakhir (p = 0,722), usia ketika pertama kali menyalahkan obat (p = 0,836) dan jumlah obat yang disalahgunakan (p =0,713).Kata kunci: Studi retrospektif, penyalahgunaan obat