Daya Tarik Wisata Pura Langgar: Representasi Persaudaraan Hindu-Islam di Bali

Main Authors: Pujaastawa, Ida Bagus Gede, Sudana, I Putu, Dharwiyanto Putro, Bambang
Format: Article info application/pdf eJournal
Bahasa: eng
Terbitan: Pusat Kajian Bali Universitas Udayana , 2019
Online Access: https://ojs.unud.ac.id/index.php/kajianbali/article/view/53785
https://ojs.unud.ac.id/index.php/kajianbali/article/view/53785/32068
Daftar Isi:
  • Artikel ini membahas keberadaan Pura Langgar di Desa Bunutin, Bangli, sebagai daya tarik wisata sekaligus representasi persaudaraan antarumat beragama, khususnya Hindu dan Islam. Pura Langgar atau yang dikenal dengan sebutan Pura Penataran Agung Dalem Jawa Bunutin, merupakan kompleks tempat ibadah umat Hindu yang di dalamnya juga terdapat tempat ibadah umat Islam berupa bangunan langgar. Keberadaan Pura Langgar merupakan fenomena yang menarik untuk dikaji, karena belakangan ini mulai mendapat kunjungan wisatawan, khususnya wisatawan muslim. Kajian ini bersifat deskriptif kualitatif dengan pengumpulan data dilakukan melalui teknik pengamatan lapangan, wawancara, studi kepustakaan, dan pemeriksaan dokumen. Hasil analisis menyimpulkan bahwa keberadaan Pura Langgar yang mencerminkan sejarah akulturasi antara kebudayaan Hindu dan Islam merupakan pusaka budaya yang cukup potensial untuk menarik kunjungan wisatawan. Keberadaan bangunan langgar di dalam kompleks pura merepresentasikan semangat persaudaraan Hindu-Islam yang sangat penting artinya dalam membangun semangat multikulturalisme di Indonesia.  Kata Kunci: Pura Langgar, representasi, daya tarik wisata, Hindu, Islam
  • This article discusses the existence of the Langgar Temple in Bunutin Village, Bangli, as a tourist attraction as well as a representation of interfaith fraternity, especially Hinduism and Islam. Pura Langgar or known as Pura Penataran Agung Dalem Jawa Bunutin, is a complex of places of worship for Hindus in which there are also places of worship for Muslims in the form of langgar buildings. The existence of Langgar Temple is an interesting phenomenon to be studied, because lately began to get tourist visits, especially Muslim tourists. This is a qualitative descriptive study by collecting data through field observation techniques, interviews, literature studies, and document examinations. This study concludes that the existence of Langgar Temple which reflects the history of acculturation between Hindu and Islamic culture is a cultural heritage that is quite potential to attract tourist. The existence of langgar buildings in the temple complex represents the spirit of Hindu-Islamic brotherhood which is very important in building the spirit of multiculturalism in Indonesia. Keywords: Pura Langgar, representation,  tourism attracton, Hindu, Islam