EKSISTENSI SEKA MANYI PEREMPUAN DI ERA MODERNISASI DITINJAU DARI PEMERTAHANAN TRADISI BUDAYA BALI (STUDI KASUS PADA DESA CAU BELAYU, KECAMATAN MARGA, KABUPATEN TABANAN)
Main Author: | SURYA KRISNA, IDA BAGUS |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Universitas Pendidikan Ganesha
, 2013
|
Online Access: |
https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPP/article/view/619 https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPP/article/view/619/498 |
Daftar Isi:
- Tujuan penelitian ini adalah : 1) untuk mengetahui bagaimana eksistensi seka manyi perempuan di Desa Cau Belayu, Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan di era modernisasi sekarang ini. 2) untuk mengetahui bagaimana respon masyarakat Desa Cau Belayu, Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan dalam mengeksistensikan seka manyi perempuan di Desa Cau Belayu, Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan. 3) untuk mengetahui kendala yang dihadapi seka manyi perempuan dalam pemertahanan tradisi budaya Bali di Desa Cau Belayu, Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan. 4) untuk mengetahui strategi dalam pemertahanan tradisi budaya Bali untuk mempertahankan seka manyi perempuan sampai saat ini. Rancangan penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini adalah perempuan seka manyi, prajuru desa pakraman, anggota masyarakat baik laki-laki maupun perempuan, teruna-teruni, kepala desa yang ditentukan secara purposive. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seka manyi perempuan sebagai seka tradisional keberadaanya masih ada di Desa Cau Belayu sampai sekarang ini. Masyarakat dan perangkat Desa Cau Belayu merespon dengan baik keberadaan seka manyi ini, hal itu ditandai dengan tetap memilih jasa seka manyi tradisional ini dalam kegiatan panen. Kendala yang dihadapi seka manyi ini adalah sulitnya mencari tenaga kerja tambahan pada saat kegiatan panen. Strategi yang dilakukan dalam pemertahanan seka manyi adalah dengan menyediakan fasilitas untuk kegiatan seka manyi yakni berupa tempat di balai desa. Kata-kata kunci : Eksistensi Seka Manyi Perempuan, Era Modernisasi