COLOR PATTERN OF TARO CATTLE
Main Authors: | Noviolita, Yolla, Susari, Ni Nyoman Werdi, Widyastuti, Sri Kayati, Suatha, I Ketut, Heryani, Luh Gde Sri Surya |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
The Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University
, 2023
|
Online Access: |
https://ojs.unud.ac.id/index.php/buletinvet/article/view/95344 https://ojs.unud.ac.id/index.php/buletinvet/article/view/95344/50165 |
Daftar Isi:
- Taro cattle are a group of cattle that are uniquely different from Balinese cattle with a relatively small population and reared in Taro Village, Tegallalang District, Gianyar Regency, Bali and are sanctified and used in religious ceremonies. Taro cattle are characterized by white hair, skin, iris, hooves, and horns. The difference in hair/skin color of taro cattle is due to the influence of melanin pigment. This study is an observational study using purposive sampling technique where 52 male and female taro cattle skin observations were made at Yayasan Lembu Putih with the aim of providing information and scientific evidence as well as guidelines and references for further research. The data obtained were then analyzed using relative frequency (percentage). The results showed that there are other colors found. There are six colors of taro cattle, putih kemerahan color with a total of 40.39%, in females as much as 32.69% and males 7.69%; putih gading color with a total of 38.46%, in females 17.31% and males 21.15%; putih color with a total of 1.92% which is only found in females; sudamala and cemeng colors are only found in the male population 7.69% and 3.85% respectively; and coklat color is only found in the female population as much as 7.69%. Improvements are needed in breeding and mating management, recording systems and checking taro cattle regularly every year.
- Sapi taro merupakan kelompok sapi yang memiliki keunikan berbeda dari sapi bali dengan jumlah populasi yang relatif kecil dan dipelihara di Desa Taro, Kecamatan Tegallalang, Kabupaten Gianyar, Bali serta disucikan dan digunakan dalam upacara keagamaan. Sapi taro memiliki ciri khas yaitu rambut, kulit, iris mata, kuku, dan tanduk berwarna putih. Perbedaan warna rambut/kulit sapi taro disebabkan oleh adanya pengaruh dari pigmen melanin. Penelitian ini adalah observasional study yang menggunakan teknik purposive sampling dimana dilakukan pengamatan kulit sapi taro pada 52 ekor sapi jantan dan betina yang terdapat di Yayasan Lembu Putih dengan tujuan sebagai informasi dan bukti ilmiah serta pedoman dan acuan untuk penelitian selanjutnya. Data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan frekuensi relatif (persentase). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat warna lain yang ditemukan. Terdapat enam warna sapi taro yaitu warna putih kemerahan dengan total 40,39%, pada betina sebanyak 32,69% dan jantan 7,69%; warna putih gading dengan total 38,46%, pada betina 17,31% dan jantan 21,15%; warna putih dengan total 1,92% yang hanya ditemukan pada betina; warna sudamala dan cemeng hanya ditemukan pada populasi jantan masing-masing 7,69% dan 3,85%; dan warna coklat hanya ditemukan pada populasi betina sebanyak 7,69%. Diperlukan perbaikan mengenai manajemen pemeliharan dan manajemen perkawinan, sistem recording serta pengecekan sapi taro secara rutin tiap tahun.