THE EFFECTIVENESS OF ANTIBIOTIC DROPS IN THE HEALING PROCESS OF INCISION WOUNDS IN WISTAR RATS MACROSCOPICALLY
Main Authors: | Widagdo, Hagai Deosiddhanta, Jayawardhita, Anak Agung Gde, Gorda, I Wayan |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
The Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University
, 2023
|
Online Access: |
https://ojs.unud.ac.id/index.php/buletinvet/article/view/94680 https://ojs.unud.ac.id/index.php/buletinvet/article/view/94680/52746 |
Daftar Isi:
- A wound is a break in tissue continuity due to tissue substance that is damaged or lost due to injury or surgery. Wound healing is a process of repairing skin tissue or other tissues after an injury. This study aims to determine the effectiveness of giving antibiotic drops in the healing process of incision wounds in Wistar rats (Rattus norvegicus). This study used experimental animals in the form of female wistar rats weighing 150-200 grams each, 120 days old, totaling 24 rats, which were divided into 4 groups with different treatments. The research object was adapted and then an incision wound 1.5 cm long with a depth of 0.5 mm was made on the back, then each group was given treatment, which was given drops of NaCl (T0), given drops of oxytetracycline (T1) antibiotics, given drops of amoxicillin (T2) antibiotics. , and given cefotaxime (T3) antibiotic drops. Based on the analysis of incision wound healing data in Wistar rats as seen from the signs of inflammation it had a significance value of 0.555 (P>0.05) and scabs with a significant value of 0.260 (P>0.05) which showed no significant/significant difference from the four treatment performed. Based on these results it can be concluded that the antibiotic drops given showed no different wound healing results between the four treatments.
- Luka adalah terputusnya kontinuitas jaringan akibat adanya substansi jaringan yang rusak atau hilang akibat cedera atau pembedahan. Kesembuhan luka merupakan suatu proses perbaikan jaringan kulit atau jaringan lainnya setelah terjadinya luka. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui efektifitas dari pemberian tetes antibiotika pada proses kesembuhan luka insisi pada tikus wistar (Rattus norvegicus). Penelitian ini menggunakan hewan coba berupa tikus wistar betina dengan berat masing masing 150-200 gram, umur 120 hari, berjumlah 24 ekor, yang akan dibagi menjadi 4 kelompok dengan perlakuan yang berbeda. Objek penelitian diadaptasi kemudian dibuat luka insisi sepanjang 1,5 cm dengan kedalaman 0.5 mm di bagian punggungnya, kemudian masing-masing kelompok diberikan perlakuan yaitu diberi tetes NaCl (T0), diberi tetes antibiotik oksitetrasiklin (T1), diberi tetes antibiotik amoxicillin (T2), dan diberi tetes antibiotik cefotaxime (T3). Berdasarkan analisis data kesembuhan luka insisi pada tikus wistar yang dilihat dari tanda radang memiliki nilai signifikansi sebesar 0,555 (P>0,05) dan keropeng dengan nilai signifikan sebesar 0,260 (P>0,05) yang menunjukan tidak adanya perbedaan signifikan/nyata dari keempat perlakuan yang dilakukan. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa tetes antibiotika yang diberikan menunjukkan hasil kesembuhan luka yang tidak berbeda di antara empat perlakuan.