Tindakan Pembedahan dan Kemoterapi Transmissible Venereal Tumor pada Anjing Lokal Betina dengan Riwayat Anemia Makrositik-Hipokromik
Main Authors: | Lutviana, An'nisafitri, Sudisma, I Gusti Ngurah, Wandia, i Nengah |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
The Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University
, 2022
|
Online Access: |
https://ojs.unud.ac.id/index.php/buletinvet/article/view/93808 https://ojs.unud.ac.id/index.php/buletinvet/article/view/93808/49224 |
Daftar Isi:
- Canine transmissible venereal tumor (CTVT) merupakan tumor ganas pada organ genital anjing yang bersifat menular melalui implantasi sel tumor yang terdapat dalam membran mukosa pada saat kawin, menjilati, menggigit, berkelahi, atau berbagai bentuk kontak langsung. Hewan kasus merupakan seekor anjing lokal berjenis kelamin betina yang berumur 1,5 tahun dengan bobot badan 10,45 kg dengan keluhan terdapat benjolan pada daerah vagina sekitar 2 bulan terakhir dan keluar tetesan darah dari vaginanya. Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang yang meliputi pemeriksaan hematologi, ditemukan bahwa anjing kasus mengalami anemia makrositik hipokromik, pada pemeriksaan sitologi ditemukan adanya intranuclear dan intrasitoplasma vakuola CTVT, serta pemeriksaan histopatologi ditemukan adanya limfoblas dan limfosit yang bersifat homogen, sel mitosis, dan stroma jaringan ikat, sehingga anjing kasus didiagnosa menderita Canine Transmissible Venereal Tumor. Penanganan CTVT dilakukan melalui tindakan pembedahan dan kemoterapi. Preoperasi diberikan premedikasi atropine sulfat dengan dosis 0,02 mg/kg BB secara subkutan, dan dianestesi menggunakan kombinasi ketamin-xylazine dengan dosis masing-masing 2 mg/kg BB dan 12 mg/kg BB secara intravena. Tindakan pembedahan dilakukan dengan eksisi massa tumor pada daerah vagina. Pascaoperasi diberikan cefotaxime dengan dosis 25 mg/kg BB secara intravena dua kali dalam sehari dan analgesik tolfenamic acid dengan dosis 4 mg/kg BB secara intramuscular satu kali dalam sehari. Dilanjutkan pada hari kedua dengan pemberian obat secara oral yaitu antibiotik cefixime dengan dosis 5 mg/kg BB diberikan dua kali dalam sehari selama lima hari, meloxicam dengan dosis 0,1 mg/kg BB diberikan satu kali dalam sehari selama lima hari. Sangobion kapsul diberikan satu kali dalam sehari selama lima hari. Anjing diberikan obat kemoterapi vincristin sulfat dengan dosis 0,025 mg/kg BB secara intravena pada hari ke-4 dan ke-11 pascaoperasi. Pada hari keempat pascaoperasi, vulva tidak mengalami kebengkakan, anjing aktif bermain, urinasi normal, makan dan minum baik, tidak terjadi keluhan apapun, sehingga anjing kasus dinyatakan mengalami perkembangan yang baik pascaoperasi.
- Canine transmissible venereal tumor (CTVT) is a malignant tumor of the genital organs that is transmitted to dogs through implantation of tumor cells in the mucous membranes during mating, licking, biting, fighting, or various forms of direct contact. The case animal is a 1.5 years old female local dog with a body weight of 10.45 kg with a complaint of a lump in the vaginal area for the last 2 months and blood dripping from her vagina. Based on anamnesis, physical examination, and supporting examinations including hematological examination, it was found that the case dog had hypochromic macrocytic anemia, on cytology examination found the presence of intranuclear and intracytoplasmic CTVT vacuoles, and histopathological examination revealed homogeneous lymphoblasts and lymphocytes, mitotic cells, and connective tissue stroma, so the case dog was diagnosed with Canine Transmissible Venereal Tumor. Treatment for CTVT is done through surgery and chemotherapy. Preoperatively given atropine sulfate premedication at a dose of 0.02 mg/kg BW subcutaneously, and anesthetized using a combination of ketamine-xylazine at a dose of 2 mg/kg BW and 12 mg/kg BW intravenously, respectively. Surgery is performed by excision of the tumor mass in the vaginal area. Postoperatively, cefotaxime at a dose of 25 mg/kg BW was administered intravenously twice a day and the analgesic tolfenamic acid at a dose of 4 mg/kg BW was administered intramuscularly once a day. Followed on the second day by administering the drug orally, namely the antibiotic cefixime at a dose of 5 mg/kg BW given twice a day for five days, meloxicam at a dose of 0.1 mg/kg BW given once a day for five days. Sangobion capsules are given once a day for five days. Dogs were given chemotherapy drug vincristin sulfate at a dose of 0.025 mg/kg BW intravenously on the 4th and 11th postoperative days. On the fourth postoperative day, the vulva did not experience swelling, the dog was actively playing, normal urination, eating and drinking well, no disturbances occurred, so the case dog was declared to have developed well after surgery.