PREVALENCE OF COCCIDIA INFECTION IN KINTAMANI BALI DOG
Main Authors: | Maheswari, Luh Gede Winda, Dwinata, I Made, Oka, Ida Bagus Made |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
The Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University
, 2023
|
Online Access: |
https://ojs.unud.ac.id/index.php/buletinvet/article/view/87542 https://ojs.unud.ac.id/index.php/buletinvet/article/view/87542/48885 |
Daftar Isi:
- Coccidiosis is an infectious disease of the digestive tract in dogs that can cause digestive disorders. The purpose of this study was to determine the prevalence of coccidia infection and its relationship with risk factors (age, sex, maintenance system) in Kintamani Bali Dogs. Sampling was carried out in several areas in Bali, namely Denpasar City, Gianyar Regency and Sukawana Village, Kintamani District, Bangli Regency by purposive sampling. The number of research samples was 150 faecal samples and examined using the floating method. The data obtained were analyzed by chi-square test. The results showed that from 150 samples of Kintamani Bali Dog feces examined, 5 samples were positive for Coccidia infection with a prevalence of 3.33%, 2 samples were identified as infected with Eimeria spp. 1.33% (2/150) and 3 samples infected with Isospora spp. 2% (3/150). Analysis by Chi-square test there was no significant relationship between age, sex and maintenance system on the prevalence of coccidia infection in Kintamani Bali Dogs. The owner of the Kintamani Bali Dog should pay more attention to maintenance, both from feeding, cleaning the cage and also administering protozoan drugs to reduce the prevalence of Coccidia infection.
- Koksidiosis merupakan penyakit infeksi saluran pencernaan pada anjing yang dapat menimbulkan gangguan pencernaan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui prevalensi infeksi koksidia dan hubungannya dengan faktor resiko (umur, jenis kelamin, sistem pemeliharaan) pada Anjing Kintamani Bali. Pengambilan sampel dilakukan di beberapa daerah di Bali yakni Kota Denpasar, Kabupaten Gianyar dan Desa Sukawana, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli secara purposive sampling. Jumlah sampel penelitian sebanyak 150 sampel feses dan diperiksa menggunakan metode apung. Data yang diperoleh dianalisis dengan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukan, dari 150 sampel feses Anjing Kintamani Bali yang diperiksa, 5 sampel positif terinfeksi Koksidia dengan prevalensi sebesar 3,33% teridentifikasi 2 sampel terinfeksi Eimeria spp. 1,33% (2/150) dan 3 sampel terinfeksi Isospora spp. 2% (3/150). Analisis dengan uji Chi-square didapatkan tidak adanya hubungan yang signifikan antara umur, jenis kelamin dan sistem pemeliharaan terhadap prevalensi infeksi koksidia pada Anjing Kintamani Bali. Pemilik Anjing Kintamani Bali sebaiknya lebih memperhatikan pemeliharaan, baik dari pemberian makanan, kebersihan kandang dan juga pemberian obat protozoa untuk menekan prevalensi infeksi Koksidia.