Deteksi Residu Antibiotik pada Daging Ayam Broiler dan Itik Serta Tingkat Kesadaran Peternak di Wilayah Selemadeg Timur Tabanan Bali
Main Authors: | Permatasari, Fitri Indah, Besung, I Nengah Kerta, Mahatmi, Hapsari |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
The Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University
, 2022
|
Online Access: |
https://ojs.unud.ac.id/index.php/buletinvet/article/view/82831 https://ojs.unud.ac.id/index.php/buletinvet/article/view/82831/47226 |
Daftar Isi:
- Konsumsi masyarakat terhadap daging ayam khususnya ayam broiler dan itik terus meningkat namun masih belum dapat memenuhi kebutuhan konsumen. Berbagai upaya ditempuh peternak agar meningkatkan hasil produksinya dengan meningkatkan kuantitas ternaknya dan perbaikan manajemen peternakan. Pemerintah telah melarang penggunaan antibiotik pada Undang-Undang No. 41 Tahun 2014. Adanya undang-undang ini perlu dievaluasi terhadap produk ternak yang dihasilkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya residu antibiotik dan juga untuk mengetahui tingkat kesadaran peternak terhadap residu antibiotik pada daging ayam broiler dan itik di wilayah Selemadeg Timur Tabanan Bali. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif secara kualitatif menggunakan uji sampel daging ayam dan itik dengan bioassay di BBvet Denpasar serta melalui pemberian kuesioner kepada peternak di wilayah Selemadeg Timur Tabanan Bali. Jumlah sampel sebanyak 10 sampel daging ayam, 2 sampel daging itik dan 15 sampel kuesioner peternak. Berdasarkan hasil uji bioassay, didapatkan bahwa semua sampel negatif residu antibiotik tetrasiklin, aminoglikosisa, makrolida, dan penisilin. Selain itu berdasarkan hasil data kuesioner tingkat kesadaran masyarakat terhadap penggunaan antibiotik dan bahaya residu antibiotik pada daging sangat tinggi. Sehingga daging ayam di wilayah Selemadeg Timur Tabanan Bali masih dikatakan aman untuk dikonsumsi. Namun masih perlunya pengawasan dari pemerintah dan dokter hewan terkait penggunaan antiobiotik agar produk hasil ternak tetap terjaga kualitasnya.
- Public consumption of chicken meat, especially broiler and duck, continues to increase. Various efforts have been taken by farmers to increase their production by increasing the quantity of their livestock and improving livestock management. The government has banned the use of antibiotics under Law no. 41 of 2014. The existence of this law needs to be evaluated on livestock products produced. This study aims to determine the presence of antibiotic residues and also to determine the level of awareness of farmers to antibiotic residues in broiler chicken and duck meat in the Selemadeg Timur Tabanan of ??Bali. This research is a descriptive study by detecting samples of chicken and duck meat using bioassays at BBVet Denpasar and by giving questionnaires to farmer. The number of samples was 10 samples of chicken meat, 2 samples of duck meat, and 15 samples kuesioner. Based on the results of the bioassay test, it was found that all samples were negative for residues of tetracycline antibiotics, aminoglycosides, macrolides, and penicillin. In addition, based on the results of questionnaire data, the level of public awareness of the use of antibiotics and the dangers of antibiotic residues in meat is very high. So that chicken meat in Selemadeg Timur ??Tabanan Bali is still said to be safe for consumption. However, there is still a need for supervision from the government and veterinarians regarding the use of antibiotics so that the quality of livestock products is maintained.