PREVALENCE OF BOOPHILUS SP. TICKS INFESTATION ON BALI CATTLE IN BADUNG DISTRICT

Main Authors: Rustam, Chairannisa, Dwinata, I Made, Suratma, Nyoman Adi
Format: Article info application/pdf eJournal
Bahasa: ind
Terbitan: The Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University , 2021
Online Access: https://ojs.unud.ac.id/index.php/buletinvet/article/view/47336
https://ojs.unud.ac.id/index.php/buletinvet/article/view/47336/38570
Daftar Isi:
  • Bali cattle are native Indonesian germplasm that has the advantage of survival in an inadequate environment, but Bali cattle can also contract diseases; one of them is ectoparasites, namely ticks. Cow tick or Boophilus sp. is a blood-sucking ectoparasite that causes anemia in these animals. Besides sucking blood, Boophilus sp. also a vector of various blood parasitic diseases, including Babesiosis (Babesia bovis and B. bigemina) and Anaplasmosis (Anaplasma marginale). Factors that can influence ticks Boophilus sp. in cattle, namely age, sex, maintenance, and environment. The aim of this study was to determine the prevalence and predilection of infesting bali cattle in Badung Regency, as well as the relationship of sex, age, maintenance, and environmental factors to the infestation of Boophilus sp. The research sample was taken in Badung Regency, determined purposively with a sample of 300 Bali cattle. This study was an observational study with a cross-sectional design. The results showed that the prevalence of tick infestation Boophilus sp. in Badung Regency is 7.7%. Predilection was found in the legs (40%), udder (25%), abdomen (17%), back (12%), and head (6%). Age, maintenance, and environmental factors were very influential (P <0.05) on tick infestations of Boophilus sp. in Bali cattle in Badung Regency, but gender has no effect (P> 0.05).
  • Sapi bali merupakan plasma nutfah asli Indonesia yang mempunyai keunggulan tahan hidup pada lingkungan yang kurang memadai, namun sapi bali juga dapat terjangkit penyakit salah satunya ektoparasit yaitu caplak. Caplak sapi atau Boophilus sp. adalah ektoparasit pengisap darah sehingga menyebabkan anemia pada ternak tersebut. Selain mengisap darah, Boophilus sp. juga merupakan vektor berbagai penyakit parasit darah diantaranya penyakit Babesiosis (Babesia bovis dan B. bigemina) dan Anaplasmosis (Anaplasma marginale). Faktor yang dapat mempengaruhi keberadaan caplak Boophilus sp. pada sapi yaitu umur, jenis kelamin, pemeliharaan, dan lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya prevalensi dan predileksi yang menginfestasi sapi bali di Kabupaten Badung, serta hubungan faktor jenis kelamin, umur, cara pemeliharaan dan lingkungan terhadap infestasi caplak Boophilus sp. Sampel penelitian diambil di Kabupaten Badung, ditentukan secara purposive dengan jumlah sampel 300 ekor sapi bali. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan rancangan Cross-sectional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prevalensi infestasi caplak Boophilus sp. di Kabupaten Badung adalah 7,7 %. Predileksi ditemukan pada bagian kaki (40 %), ambing (25 %), abdomen (17 %), punggung (12 %), dan kepala (6 %). Faktor umur, cara pemeliharaan dan lingkungan sangat berpengaruh (P<0,05) terhadap infestasi caplak Boophilus sp. pada sapi bali di Kabupaten Badung, namun jenis kelamin tidak berpengaruh (P>0,05).