Heritabilitas Cacing Heterakis gallinarum Asal Asia dan Eropa pada Ayam Lokal
Main Authors: | Sunita, I Nyoman, Suratma, Nyoman Adi, Damriyasa, I Made |
---|---|
Format: | Article info eJournal |
Terbitan: |
The Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University
, 2017
|
Online Access: |
https://ojs.unud.ac.id/index.php/buletinvet/article/view/31784 |
Daftar Isi:
- The objective of this study is to evaluate the heritability of Heterakis gallinarum originated from Asian and European in local chicken. Heritability was evaluated by rate and intensity of infection after inoculation of infective egg of the worms. In total of 32 local chickens were used in this study. Sixteen chicken were inoculated with infective egg of H. gallinarum originated from Asian and 16 other chicken were inoculated with infective egg of worms originated from Europa. All chicken were necropsed until 3 months in old. The result of the study showed that egg of H. gallinarum originataed from Asian developed in 10 local chicken (62,5%) and egg of worm originated from Europa in 15 (93,8%) of local chickens. The average numbers of H. gallinarum originated from Asian and Europa were 9,75 ± 12,96 and 22,43 ± 20,45 worms respectively. The defferences rate and intencity of infection in local chickens were inoculated with H. gallinarum from Asian and Europa indicated the difference of heritability of the worms.
- Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui heritabilitas cacing Heterakis gallinarum asal Asia dan Eropa pada ayam lokal yang ditinjau dari tingkat infeksi, jumlah dan ukuran cacing. Sebanyak 32 ekor ayam lokal digunakan dalam penelitian ini, 16 ekor ayam lokal diinokulasi dengan telur cacing H. Gallinarum asal Asia dan 16 ekor diinokulasi dengan telur cacing H. Gallinarum asal Eropa dengan dosis masing masing 250 telur infektif dalam 0,2 ml. Nekropsi dilakukan setelah ayam berumur 3 bulan untuk mengevaluasi heritabilitas cacing tersebut. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari 16 ekor ayam lokal yang diinfeksi dengan telur infektif Heterakis gallinarum asal Asia, ditemukan 10 ekor (62,5 %) positif cacing Heterakis gallinarum. Sedangkan dari 16 ekor ayam lokal yang diinfeksi dengan telur infektif cacing Heterakis gallinarum asal Eropa ditemukan 15 ekor (93,8 %) positif Heterakis gallinarum. Rata- rata jumlah cacing Heterakis gallinarum asal Asia yang ditemukan pada setiap ayam lokal adalah 9,75 ± 12,96 ekor, sedangkan asal Eropa rata-rata jumlah cacing pada ayam lokal adalah 22,43 ± 20,45 ekor. Perbedaan tingkat infeksi dan intensitas infeksi antara ayam lokal yang diinfeksi dengan H. Galinarum asal Asia dan Eropa memberikan indikasi adanya perbedaan heritabilitas.