THE HEALING SPEED OF WOUND INCISION WERE GIVEN AMOXICILLIN AND MEFENAMIC ACID IN WHITE RATS

Main Authors: Lostapa, I Wayan Fandhi Wibawa, Wardhita, Anak Agung Gde Jaya, Pemayun, I Gusti Agung Gde Putra, Sudimartini, Luh Made
Format: Article info application/pdf eJournal
Bahasa: eng
Terbitan: The Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University , 2016
Subjects:
Online Access: https://ojs.unud.ac.id/index.php/buletinvet/article/view/23315
https://ojs.unud.ac.id/index.php/buletinvet/article/view/23315/15321
Daftar Isi:
  • The purpose of this research was to know the recovery time of incised wound healing of white rats (rattus norvegicus) with amoxicillin and mefenamic acid therapy concern in macroscopic and microscopic perspective. The thirty two of male rats in 150-200 gram weight, divided in two random groups with 16 rats contain which are made 2 cm incised wound on linea alba with the depth to penetrate the peritoneum. The first group was given amoxicillin with a dose of 150 mg/kg body weight, whereas the second group was given a combination of amoxicillin with a dose of 150 mg/kg body weight and mefenamic acid with a dose of 45 mg/kg body weight for three days post surgery. The wound healing observed macroscopically every day for 14 days. At day 7th and day 14th, 8 rats from each group was euthanized and than the incised wound collected for histopathology examination. The result showed that the combined of amoxicillin and mefenamic acid had faster wound healing than the group which was only given by amoxicillin, where the redish and swelling mark was disappeared on the day 6th.  The result of histopathologic examination has no significant differences of epitel cell, inflammatory cell, and collagen tissue of the incision wound in the white rats. 
  • Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kecepatan kesembuhan luka insisi pada tikus putih (Rattus norvegicus) yang diberikan obat amoksisilin dan asam mefenamat ditinjau dari gambaran makroskopik dan mikroskopik. Tiga puluh dua ekor tikus putih jantan dengan berat 150-200 gram dibagi menjadi 2 kelompok secara acak dibuat luka insisi pada linea alba dengan panjang insisi 2 cm dengan kedalaman hingga menembus peritoneum. Tikus Kelompok perlakuan I adalah tikus yang diberikan amoksisilin dengan dosis 150 mg/kg BB/ hari pasca operasi, sedangkan kelompok perlakuan II adalah tikus yang diberikan amoksisilin dosis 150 mg/kg BB/ hari yang dikombinasikan dengan asam mefenamat dengan dosis 45 mg/kg BB/hari pasca operasi selama 3 hari. Pengamatan kesembuhan luka secara makroskopik dilakukan setiap hari selama 14 hari. Pada hari ketujuh dan keempat belas, 8 ekor tikus dari masing-masing kelompok dieutanasi, kemudian kulit lokasi luka insisi dikoleksi untuk pemeriksaan histopatologis. Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa pemberian amoksisilin dan asam mefenamat mempercepat kesembuhan luka dibandingkan kelompok tikus yang hanya diberi amoksisilin dengan hilangnya tanda kemerahan dan kebengkakan pada hari ke-6. Secara histopatologis tidak terjadi perbedaan yang signifikan terhadap sel epitel, sel radang dan jaringan kolagen luka insisi tikus putih.