Analisa perbandingan pemakaian Fuse Cut Out (FCO) dan tidak memakai Fuse Cut Out (FCO) pada penyulang percabangan Rijali terhadap Energy Not Served (ENS)

Gangguan pada sistem distribusi tenaga listrik hampir seluruhnya merupakan gangguan hubung singkat, yang akan menimbulkan arus yang cukup besar. Semakin besar sistemnya maka semakin besar pula gangguannya. Maka untuk melepaskan gangguan dibutuhkanlah sistem proteksi. Sistem proteksi adalah cara untu...

Full description

Format: Electronic eJournal
Terbitan: Politeknik Negeri Ambon
Subjects:
Online Access: https://elko.polnam.ac.id/index.php/jurnalelko/article/view/1
LEADER 02588nmb a2200205Iu 4500
008 "210610 2021 eng "
022 # # |$ a2774-9428 
042 |a dc 
245 0 0 |a Analisa perbandingan pemakaian Fuse Cut Out (FCO) dan tidak memakai Fuse Cut Out (FCO) pada penyulang percabangan Rijali terhadap Energy Not Served (ENS) 
720 1 |a Arya, Kurniawan 
720 1 |a Manuhuttu, Rina L 
720 1 |a Jamlaay, Marselin 
653 |a Sistem Proteksi; Gangguan sistem Distribusi; Fuse Cut Out, Energy Not Served (ENS) 
520 |a Gangguan pada sistem distribusi tenaga listrik hampir seluruhnya merupakan gangguan hubung singkat, yang akan menimbulkan arus yang cukup besar. Semakin besar sistemnya maka semakin besar pula gangguannya. Maka untuk melepaskan gangguan dibutuhkanlah sistem proteksi. Sistem proteksi adalah cara untuk mencegah atau membatasi peralatan terhadap gangguan. Sehingga kelangsungan penyaluran tenaga listrik dapat dipertahankan. Rele Proteksi adalah susunan peralatan yang direncanakan untuk dapat merasakan adanya ketidaknormalan pada peralatan atau bagian sistem tenaga listrik dan segera secara otomatis memberikan perintah untuk membuka Pemutus Tenaga (PMT) untuk memisahkan bagian yang terganggu dengan bagian yang tidak terganggu. Fuse Cut Out (FCO) merupakan seperangkat alat proteksi yang berfungsi untuk mengamankan gangguan arus lebih dengan cara meleburkan komponen (Fuse Link) yang ada di dalamnya. Energy Not Served (ENS) atau energi yang tidak terlayani merupakan energi yang sudah di produksi oleh PT.PLN (Persero) dan tidak dapat disalurkan kepada pelanggan, dikarenakan terjadi gangguan pada jaringan listrik dan mengakibatkan pemadaman sehingga PLN mengalami kerugian kWh yang sudah di produksi. Dari hasil yang didapatkan disaat terjadi gangguan pada percabangan Brimob Tantui yang tidak memakai Fuse Cut Out (FCO) mengalami kerugian Energy Not Served (ENS) sebesar 874.008 kWh dan Rupiah padam sebesar Rp 1.242.506.736 yang mengakibatkan seluruh penyulang Rijali terjadi pemadaman akan tetapi disaat percabangan Brimob Tantui memakai Fuse Cut Out (FCO) kerugian Energy Not Served (ENS) dapat diminimalisirkan yaitu sebesar 30.589 kWh dan Rupiah padam sebesar Rp 44.887.506 serta gangguan yang terjadi hanya sebatas daerah percabangannya saja. 
260 |b Politeknik Negeri Ambon 
856 |q application/pdf 
856 4 0 |u https://elko.polnam.ac.id/index.php/jurnalelko/article/view/1 
786 0 |n JURNAL ELKO (ELEKTRIKAL dan KOMPUTER); Vol 1, No 1 (2020) 
546 |a eng 
540 |a Copyright (c) 2021 Jurnal ELKO (Elektrikal dan Komputer)