One Century Of Sustainable Forest Management - With Special Reference to Teak in Java
Main Authors: | Hasanu Simon, Abdul Fattah DS, Sumardi, Siswantoyo Dipodiningrat, Heru Iswantoro |
---|---|
Format: | Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Gadjah Mada Univ. Press
, 1992
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://library.stpn.ac.id/opac/index.php?p=show_detail&id=1467 http://library.stpn.ac.id/opac/lib/phpthumb/phpThumb.php?src=../../images/docs/CCI15112013_00004.jpg |
Daftar Isi:
- One Century if Sustainable Forest Management with Special Reference to Teak in Java ONE CENTURY IF SUSTAINABLE FOREST MANAGEMENT WITH SPECIAL REFERENCE TO TEAK IN JAVA Selama dua dekade terakhir, perhatian dunia pada persoalan fungsi hutan untuk menjaga lingkungan serta memelihara kekayaan sumber-sumber genetik mengalami peningkatan. Pada masa lalu, perhatian pada manajemen kehutanan, lebih banyak ditekankan pada fungsi hutan secara ekonomis. Pada tahun 1970 dan 1980, kebanyakan ilmuwan mulai memperdebatkan fungsi hutan untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat pedesaan. Harus disadari bahwa fungsi hutan untuk kepentingan perlindungan dan ekonomi pada kenyataannya sangat kontradiktif. Hal ini berarti fungsi hutan bersifat eksklusif. Orang tidak bisa mengatur hutan untuk memproduksi kayu sementara di sisi lain hutan difungsikan untuk menjaga lingkungan dan kehidupan liar atau sebaliknya. Prinsip kehutanan yang lama dititikberatkan pada aspek ekonomi dari manajemen kehutanan, terutama pada produksi kayu untuk industri dan ekspor. Perkebunan monokultur dilihat sebagai bentuk hutan yang paling baik untuk memperoleh keuntungan paling besar bagi perusahaan serta konsumen. Konsep ini, sekarang masih seringkali dipakai karena peningkatan populasi meningkatkan permintaan produksi hutan yang tidak ada habisnya. Persoalannya, terminologi produk hutan atau forest product pada dasarnya tidak statis. Seiring dengan berubahnya kebutuhan manusia, hasil hutan pun tidak semata kayu, tapi meluas ke hasil hutan yang lain seperti:damar, pinang, kulit kayu, dan sejenisnya. Sekarang ini, manfaat hutan bagi masyarakat modern juga meluas pada kebutuhan seperti udara segar, keindahan, pemandangan alam, ketenangan dan rimba belantara. Perspektif yang baru dan lebih luas ini membutuhkan pengelolaan dan pengimplementasian manajemen kehutanan yang lebih baik. Peningkatan permintaan produk kehutanan pada satu sisi dan deforestasi di sisi lain, bersamaan dengan persoalan tekanan jumlah hutan yang ada sekarang, membutuhkan sebuah model pengelolaan sumber daya yang berkelanjutan. Buku ini berisi makalah-makalah yang dipresentasikan dalam simposium internasional mengenai jati yang dilaksanakan pada tanggal 21-24 September 1992 atas kerjasama Perum Perhutani dan Fakultas Kehutanan UGM. Simposium itu sendiri bertujuan untuk mengkristalisasikan pengalaman pengelolaan hutan jati untuk menemukan sebuah manajemen pengelolaan sumber daya yang berkelanjutan. Hutan jati di Jawa dipilih karena dianggap sebagai pengalaman pengelolaan hutan tropis yang baik.
- xx, 275 hlm.: 25 cm