Analisis Tanggapan Petani Terhadap Introduksi Varietas Unggul Baru Tembakau Madura

Main Authors: Verona, Lia; Balai Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat (Balittas), Diana, Nunik Eka; Balittas, Djajadi, Djajadi; Balittas
Format: Article info application/pdf eJournal
Bahasa: eng
Terbitan: Balai Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat , 2021
Subjects:
Online Access: http://ejurnal.litbang.pertanian.go.id/index.php/bultas/article/view/PB%2012014
http://ejurnal.litbang.pertanian.go.id/index.php/bultas/article/view/PB%2012014/9655
Daftar Isi:
  • Tembakau Madura tergolong tembakau semi aromatis yang dibutuhkan oleh industri rokok keretek. Untuk memenuhi kebutuhan bahan baku rokok keretek yang produknya terus berkembang, maka telah dirilis empat varietas baru tembakau Madura, yaitu: Varietas Prancak T1 Agribun, Prancak T2 Agribun, Prancak S1 Agribun, dan Prancak S2 Agribun. Varietas-varietas unggul baru tersebut perlu didesiminasikan ke petani melalui kegiatan akselarasi tranfer teknologi pada tahun 2018. Tujuannya adalah untuk mengetahui respon petani terhadap empat varietas unggul baru tersebut. Kegiatan dilakukan di Kabupaten Pamekasan dan Kabupaten Sumenep dengan melibatkan 26 petani responden. Masing-masing ke empat varietas baru tersebut di tanam seluas satu hektar di lahan petani yang berlokasi di Desa Lebbek dan Desa Klompang Barat Kecamatan Pakong Kabupaten Pamekasan dan di Desa Bakeong dan Desa Por Dapor Kecamatan Guluk Guluk Kabupaten Sumenep. Sebagai pembandingnya adalah Varietas Prancak 95. Parameter yang diamati adalah biaya produksi, hasil panen, dan hasil jual tembakau. Selain itu dilakukan survei respon petani dengan metode wawancara berdasarkan kuisioner terstruktur. Petani responden yang disurvei sebanyak 26 orang, 11 orang di Kecamatan Pakong Kabupaten Pamekasan dan 15 orang di Kecamatan Guluk Guluk Kabupaten Sumenep. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produktivitas varietas Prancak S1 Agribun sebesar 724,60 kg/ha lebih tinggi daripada produktivitas varietas pembanding Prancak 95 yang mencapai 594 kg/ha. Petani berminat untuk mengembangkan varietas unggul baru tersebut karena mempunyai harga jual tertinggi (Rp 56.000/kg rajangan kering). Harga ini lebih tinggi dibandingkan dengan harga Prancak 95 (Rp 50.000/kg rajangan kering). Harga jual mutu tembakau varietas unggul baru lebih mahal karena penilaian grader tembakau varietas unggul baru mempunyai warna, aroma, dan pegangan tembakau rajangan kering yang lebih baik daripada varietas Prancak 95.