Penggunaan Teknik Analisis AMMI Biplot Untuk Mengenali Aksesi Wijen Tahan Salin
Main Authors: | Firmansyah, Firmansyah; Loka Penelitian Penyakit Tungro, Kadarsih, Sri Adi; Balai Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat, Taryono, Taryono; Universitas Gadjah Mada |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Balai Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat
, 2020
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://ejurnal.litbang.pertanian.go.id/index.php/bultas/article/view/FKT-AMMI_Biplot http://ejurnal.litbang.pertanian.go.id/index.php/bultas/article/view/FKT-AMMI_Biplot/9369 |
Daftar Isi:
- Kendala dalam produksi wijen di lahan salin yaitu salinitas yang mengakibatkan perubahan kondisi morfologi, fisiologi, biokimia dan molekuler pada tanaman. Analisis AMMI (Additive Main Effect and Multiplicative Interaction) adalah salah satu metode yang dapat digunakan untuk menjelaskan dan menginterpretasikan tanggapan genotipe terhadap keragaman lingkungan, mencari model yang tepat, menjelaskan interaksi antara genotipe dengan lokasi, meningkatkan keakuratan dugaan tanggapan interaksi antara genotipe dengan lokasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh salinitas terhadap bobot biji per tanaman pada enam aksesi wijen dan menentukan aksesi wijen yang stabil pada lingkungan salin dengan menggunakan analisis AMMI Biplot. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kaca Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UGM mulai bulan Maret hingga Juli 2012. Metode yang digunakan adalah rancangan acak lengkap pola faktorial dua faktor yang terdiri dari tiga ulangan. Faktor pertama enam aksesi wijen dan faktor kedua 6 konsentrasi NaCl (0 g/L, 2 g/L, 4 g/L, 6 g/L, 8 g/L dan 10 g/L). Sifat yang diamati adalah bobot biji per tanaman. Data dianalisis menggunakan metode AMMI Biplot. Hasil menunjukkan bahwa genotipe III det 36 (G2) dan Sbr 3 (G3) adalah genotipe yang stabil di lingkungan salin dengan bobot biji per tanaman di atas rerata umum sehingga berpotensi dikembangkan dilahan salin, sedangkan genotipe Lokal Hitam (G5) tergolong stabil di lingkungan salin namun dengan bobot biji per tanaman lebih rendah dari rerata umum. AMMI biplot dapat digunakan untuk mengenali aksesi wijen tahan salin.ABSTRACTConstraints to production of sesame in saline fields are salinity which causes changes in morphological, physiological, biochemical and molecular conditions in plants. AMMI (Additive Main Effect and Multiplicative Interaction) analysis is a method that can be used to explain and interpret genotypic responses to environmental diversity, find the right model, explain the interaction between genotype and location, increase the accuracy of the predicted interaction responses between genotype and location. The aim of the study was to determine the effect of salinity on seed/plant weight in six sesame accessions and determining sesame accessions that are stable in the saline environment using the AMMI Biplot. This research was conducted at Faculty of Agricultural Greenhouse, UGM from March to July 2012. The method used was a two-factor factorial completely randomized design consisting of three replications. The first factor was 6 sesame accessions and the second factor was 6 concentrations of NaCl (0 g/L, 2 g/L, 4 g/L, 6 g/L, 8 g/L and 10 g/L). The trait observed was seed weight per plant. Data were analyzed using the AMMI Biplot method. The results showed that the genotypes III det 36 (G2) and Sbr 3 (G3) were stable in the saline environment with seed/plant weights above the general average so that it has the potential genotypes to be developed in saline soil while the local black genotypes (G5) were classified as stable in the saline environment but with seed/plant weight lower than the general average. The AMMI biplot can be used to recognize saline resistant sesame accessions