Kajian Aplikasi Metabolit Sekunder Tiga Isolat Pseudomonas Fluorescens terhadap Penyakit Antraknosa Daun Kakao
Daftar Isi:
- Kakao (Theobroma cacao L.) merupakan salah satu komoditas perkebunan yang berperan sebagai sumber devisa negara, sumber pendapatan petani dan menyediakan lapangan pekerjaan. Produktivitas tanaman kakao mengalami penurunan, salah satu penyebabnya yaitu organisme pengganggu tanaman. Penyakit antraknosa daun kakao disebabkan oleh jamur Colletotrichum gloeosporioides. Penggunaan fungisida untuk mengendalikan patogen memiliki dampak negatif terhadap lingkungan, kesehatan manusia dan timbulnya patotipe baru. Oleh karena itu, perlu alternatif pengendalian yaitu menggunakan metabolit sekunder agensia pengendali hayati. Penelitian bertujuan mengkaji keefektifan metabolit sekunder isolat tiga isolat Pseudomonas fluorescens yaitu isolat P60, P20, dan P8 terhadap penyakit antraknosa daun kakao, serta pengaruhnya terhadap pertumbuhan tanaman kakao. Penelitian dilaksanakan di perkebunan kakao rakyat, Dusun Plumbungan, Desa Putat, Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta, mulai November 2016 sampai Januari 2017. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan 4 ulangan dan 7 perlakuan terdiri atas kontrol, aplikasi metabolit sekunder P. fluorescens P60, P. fluorescens P20, P. fluorescens P8, kombinasi P. fluorescens P60+P20, P. fluorescens P60+P8 dan P. fluorescens P20+P8. Variabel yang diamati meliputi intensitas penyakit, laju infeksi, jumlah tunas sehat, dan kandungan senyawa fenol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan metabolit sekunder P. fluorescens P60, P20 dan P8 secara tunggal dan gabungan mampu menekan intensitas penyakit berkisar 42,01-54,50%. Laju infeksi perlakuan metabolit sekunder P. fluorescens P60, P. fluorescens P20, P. fluorescens P8, kombinasi P. fluorescens P60+P20, P. fluorescens P60+P8 dan P. fluorescens P20+P8 berturutturut 0,23; 0,25; 0,26; 0,26; 0,31; dan 0,24 unit/hari. Metabolit sekunder P. fluorescens P60 mampu meningkatkan jumlah tunas sehat sebesar 67,44%. Perlakuan P. fluorescens P60 mampu meningkatkan senyawa fenol (saponin, tanin dan glikosida) pada daun kakao.