Daftar Isi:
  • Penelitian ini dilatarbelakangi oleh terus meningkatnya kasus HIV/AIDS di Kabupaten Banyumas dari tahun 2011-2016. Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Banyumas merupakan lembaga yang memiliki wewenang sebagai kordinator untuk menanggulangi HIV/AIDS di wilayah Kabupaten Banyumas sesuai amanat Undang-Undang. Dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya, KPA Kabupaten Banyumas masih terdapat beberapa kendala seperti kurangnya pemahaman anggota KPA terkait tugas pokok dan fungsinya, sarana dan prasarana yang belum memadai, dan anggaran yang masih belum mencukupi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kapasitas KPA Kabupaten Banyumas dalam pencegahan dan pengendalian HIV/AIDS di Kabupaten Banyumas dengan menggunakan analisis Model Kapasitas Organisasi dari Horton dkk. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif deskriptif, dengan teknik pemilihan informan purposive sampling. Pengumpulan data yang dilakukan dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Metode analisis yang digunakan ialah analisis interaktif menurut Miles, Huberman, dan Saldana. Hasil penelitian menunjukkan belum semua anggota KPA Kabupaten Banyumas memahami tugas pokok dan fungsinya. Infrastruktur untuk menanggulangi HIV/AIDS masih belum memadai karena peralatan medis yang terbatas. Penggunaan teknologi dilakukan untuk memantau populasi kunci dan populasi beresiko tinggi, juga untuk menyusun program. Sumber daya keuangan juga masih belum mencukupi sehingga harus dibuat prioritas program. Perencanaan program penanggulangan HIV/AIDS disusun oleh Pengelola Program Sekretariat KPA. Pelaksanaan program tergantung pada sebuah program, apakah program tersebut melekat pada KPA, dinas, LSM, atau Pokja. Ada juga program kerjasama antar tiga SSR (penerima bantuan Global Fund). Jaringan kerja yang dimiliki oleh KPAK Banyumas dalam menanggulangi HIV/AIDS adalah seluruh SKPD, PMI, dan LSM LPPSLH. Kordinasi yang dilakukan KPAK Banyumas dengan jaringan kerja yang terbentuk belum terlalu efektif. Temuan hasil penelitian memunculkan satu proposisi bahwa model organisasi dapat mempengaruhi kapasitas organisasi. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap perkembangan konsep kapasitas organisasi, khususnya penelitian lebih lanjut tentang pengaruh model organisasi terhadap kapasitas organisasi.