Daftar Isi:
  • Hubungan Musim dengan Bobot Lahir dan Ukuran Linier Tubuh Pedet Sapi Brahman Di BPTU-HPT Sembawa, Sumatera Selatan. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan musim dengan bobot lahir (BL ) dan ukuran linier tubuh yang meliputi panjang badan (PB ) dan lingkar dada (LD ) pedet sapi Brahman.Materi penelitian yang digunakan adalah 450 ekor pedet sapi Brahman. Metode penelitian yang digunakan adalah survei dengan pengambilan data dilakukan secara sensus. Musim dikelompokkan menjadi awal musim kemarau, akhir musim kemarau, awal musim hujan dan akhir musim hujan. Data yang diperoleh, kemudian dianalisis dengan menggunakan analisis regresi sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rataan bobot lahir pada awal kemarau 32,21 ± 3,24 kg, akhir kemarau 30,93 ± 3,15 kg, awal hujan 34,64 ± 4,38 kg dan akhir hujan 35,02 ± 4,09 kg. Panjang badan pada awal kemarau 58,28 ± 3,16 cm, akhir kemarau 56,44 ± 3,45 cm, awal hujan 59,17 ± 4,68 cm dan akhir hujan 60,04 ± 3,77 cm. Lingkar dada pada awal kemarau 70,79 ± 3,34 cm, akhir kemarau 69,11 ± 2,94 cm, awal hujan 71,15 ± 3,67 cm dan akhir hujan 72,40 ± 2,68 cm. Hasil analisis menunjukkan bahwa musim berpengaruh sangat nyata (P<0,01)terhadap bobot lahir, panjang badan dan lingkar dada. Nilai koefisien korelasi (r )bobot lahir, panjang badan dan lingkar dada masing-masing sebesar 0,306, 0,200, dan 0,206. Nilai koefisien determinasi (r2)bobot lahir, panjang badan dan lingkar dada masing-masing sebesar 9,4 %, 4,0 %, 4,2 %. Persamaan regresi dapat digunakan untuk menduga bobot lahir adalah Y = 30,41 + 1,21X, panjang badan Y = 56,68 + 0,78X, dan lingkar dada Y = 69,29 + 0,66X. Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa bobot lahir, panjang badan dan lingkar dada pedet sapi Brahman mengalami penurunan pada awal hingga akhir musim kemarau kemudian mengalami peningkatan pada awal akhir musim hujan.