Pembuatan silase rumput odot (pennisetum purpureum cv. mott) dengan penambahan onggok pada level yang berbeda terhadap bau dan ph
Daftar Isi:
- “Pembuatan Silase Rumput odot {Pennisetum purpureum cv. Mott) Dengan Penambahan Onggok Pada Level Yang Berbeda Terhadap Bau Dan pH”. Produksi rumput odot yang berlimpah pada musim penghujan dapat dimanfaatkan untuk musim kemarau melalui awetan hijauan segar (silase). Penambahan onggok dalam pembuatan silase, selain mampu meningkatkan kecepatan dan efektifitas selama proses ensilase juga berpengaruh terhadap perubahan kualitas silase yang berfungsi sebagai karbohidrat yang mudah dicerna sehingga dapat dimanfaatkan dengan cepat oleh bakteri asam laktat untuk nutrien pertumbuhannya. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 29 September sampai dengan 29 Oktober 2016 di Experimental Farm dan Laboratorium Agrostologi Fakultas Peternakan, Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mengevaluasi pembuatan silase rumput odot dengan penambahan onggok pada level yang berbeda terhadap bau dah pH. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental. Penelitian ini menggunakan 40 kg rumput odot umur 40 hari dan onggok 8 kg dilakukan dengan 5 macam level yaitu R0 (0% Onggok), R1 (10% Onggok), R2 (20% Onggok), R3 (30% Onggok) dan R4 (40% Onggok). Variabel yang diamati yaitu bau dan pH silase. Hasil uji skor berpengaruh sangat nyata penambahan onggok terhadap peningkatan bau asam pada silase rumput odot. Berdasarkan analisis variansi, onggok berpengaruh sangat nyata (P<0.05) terhadap peningkatan bau silase rumput odot dan tidak berpengaruh nyata (P>0.05) terhadap pH silase rumput odot. Semakin tinggi level onggok dari 0% sampai dengan 40% mempertajam bau silase dari busuk dengan skor 2,4 hingga menjadi asam dengan skor 4,55 atau dari kualitas jelek menjadi semakin baik.