Tahap adopsi teknologi budidaya padi organik di Kabupaten Banyumas
Daftar Isi:
- Pertanian organik pada mulanya digerakkan oleh adanya tuntutan akan kelestarian lingkungan dan makluk hidup di dalamnya. Sebagian besar masyarakat mulai memahami bahwa pertanian organic merupakan sistem pertanian yang baik. Para pelaku pertanian organic karena berasal dari latar belakang yang beragam menyebabkan beragam pula keputusan yang mendasarinya. Petani selalu melewati beberapa tahap adopsi sebelum mengadopsi suatu inovasi. Dalam hal ini, inovasi yang dimaksud yaitu budidaya padi organik mengingat padi merupakan komoditas yang rutin ditanam oleh petani. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Mengetahui tahap adopsi teknologi budidaya padi organik yang dicapai oleh petani, 2) mengetahui hubungan umur, pendidikan, pengalaman berusahatani dan luas lahan petani dengan tahap adopsi teknologi budidaya padi organik di Kabupaten Banyumas. Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Kembaran, Sumbang dan Karanglewas Kabupaten Banyumas. Dari ketiga kecamatan tersebut terdapat 27 petani maka dilakukan sensus. Pengambilan data dilaksanakan pada bulan Agustus sampai Oktober 2016. Analisis data yang digunakan yaitu: 1) analisis deskriptif, digunakan untuk mendeskripsikan tahap adopsi yang dicapai oleh petani, 2) analisis chi-square, digunakan untuk mengetahui hubungan antara tahap adopsi dengan umur, pendidikan, pengalaman berusahatani dan luas lahan petani. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Sebagian besar petani berada pada tahap adoption, namun ada juga petani yang masih berada pada tahap trial. Hal ini disebabkan oleh lemahnya peran kelompok tani organik di Kabupaten Banyumas, 2) Tahap adopsi budidaya padi organik berhubungan dengan pendidikan petani, pengalaman berusahatani dan luas lahan, sedangkan umur petani tidak berhubungan dengan tahap adopsi budidaya padi organik. Petani yang sudah sampai pada tahap adoption sebagian besar memiliki lahan yang cukup luas, pendidikan lebih dari SMP dan berpengalaman dalam berusahatani. Sedangkan petani yang berada pada tahap trial memiliki luas lahan yang lebih sempit, berpendidikan rendah yaitu dibawah SMP dan sebagian besar baru memulai pertanian organik sehingga masih sedikit pengalaman berusahataninya.