Daftar Isi:
  • Beras putih organik memiliki nilai ekonomis tinggi. Permintaan yang tinggi menjadikan beras putih organik memiliki potensi untuk meningkatkan pendapatan petani. Peningkatan produksi dilakukan untuk memenuhi permintaan, tidak berarti bila tidak disertai pemasaran yang baik. Banyaknya lembaga pemasaran yang terlibat juga akan mempengaruhi panjang pendeknya saluran pemasaran, besarnya biaya pemasaran dan efisiensi pemasarannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) saluran pemasaran beras putih organik, (2) besar marjin pemasaran total pada setiap saluran pemasaran, (3) bagian yang diterima petani, total biaya dan total keuntungan yang diterima pada setiap saluran pemasaran, (4) efisiensi pemasaran dan (5) transmisi harga. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret sampai April 2017 dengan sasaran penelitian petani yang tergabung pada Kelompok Tani Rukun di Desa Pakembinangun serta pedagang beras putih organik produksi Kelompok Tani Rukun. Penentuan responden untuk petani menggunakan metode sensus terhadap 33 orang dan 4 orang pedagang menggunakan metode snowball sampling. Penelitian ini dianalisis dengan efisiensi pemasaran yang terdiri dari analisis saluran pemasaran, total biaya, total keuntungan, farmer’s share, marjin pemasaran, efisiensi teknis dan ekonomis dan elastisitas transmisi harga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : terdapat empat saluran pemasaran beras putih organik produksi Kelompok Tani Rukun di Desa Pakembinangun yaitu Saluran I, Petani → Pedagang Pengumpul Desa → Konsumen sedangkan Saluran II, Petani → Pedagang Pengumpul Desa → Pedagang Besar → Konsumen adapun Saluran III, Petani → Pedagang Pengumpul Desa → Pedagang Besar → Pedagang Pengecer → Konsumen dan Saluran IV, Petani → Pedagang Pengumpul Desa → Pedagang Besar → Supermarket → Konsumen. Marjin pemasaran total pada saluran pemasaran I Rp1.500,00 per kilogram, saluran pemasaran II Rp9.000,00 per kilogram, saluran pemasaran III Rp11.200,00 per kilogram dan saluran pemasaran IV Rp4.750,00 per kilogram. Total biaya pemasaran terkecil terdapat pada saluran pemasaran I yaitu sebesar Rp695,00 per kilogram dari marjin pemasaran. Total keuntungan lembaga pemasaran terbesar terdapat pada saluran pemasaran III yaitu Rp7.675,00 per kilogram dari total marjin. Bagian yang diterima petani terbesar pada saluran pemasaran I yaitu sebesar 88 persen. Indeks efisiensi teknis dan ekonomis saluran pemasaran beras putih organik adalah tidak efisien. Elastisitas transmisi harga adalah kecil (ET = 0,22). Berdasarkan kriteria-kriteria yang sudah dianalisis bahwa pada saluran pemasaran beras putih organik belum ada yang efisien.