Kultur In Vitro Jeruk Keprok (Citrus Nobilis) Menggunakan Eksplan Ruas Kotiledon dengan Perlakuan
Daftar Isi:
- Jeruk Keprok (Citrus nobilis) merupakan jeruk yang tergolong dalam lokal mandarin dan memiliki nilai ekonomi tinggi. Produksi jeruk keprok dalam lima tahun terakhir mengalami fluktuasi. Penurunan produksi jeruk di Indonesia disebabkan oleh menurunnya luasan lahan, anomali iklim, serangan penyakit, dan rendahnya penyediaan bibit. Salah satu upaya penyediaan bibit yang baik yaitu dengan kultur in vitro. Tujuan dari penelitian ini meliputi 1) mengetahui pengaruh konsentrasi BAP 1 mg/l dan 3 mg/l pada kultur in vitro ruas kotiledon jeruk keprok, 2) menentukan perlakuan terbaik yang menunjukan pengaruh pada kultur in vitro ruas kotiledon jeruk keprok, dan 3) mengetahui respon eksplan ruas kotiledon jeruk keprok yang ditanam secara in vitro. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pemuliaan Tanaman dan Bioteknologi Fakultas Pertanian Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto mulai November 2016 sampai Maret 2017. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) dengan satu taraf dan diulang tiga kali sehingga menghasilkan sembilan unit. Setiap satu unit memiliki 10 sampel sehingga total sebanyak 90. Variabel pengamatan meliputi perubahan warna kalus, waktu muncul tunas pertama, waktu muncul kalus, jumlah tunas, tinggi tunas, dan jumlah daun. Hasil penelitian menunjukan bahwa kultur in vitro dengan menggunakan ruas kotiledon pada konsentrasi BAP 1 mg/l dan 3 mg/l dapat meningkatkan jumlah tunas, jumlah daun, dan tinggi tunas. Perlakuan Konsentrasi 1 mg/l memberikan hasil terbaik dalam meningkatkan jumlah tunas sebanyak 2, 61 tunas, tinggi tunas sebesar 0,77 cm, dan jumlah daun sebanyak 6,42 helai. Penggunaan eksplan ruas kotiledon memberikan respon baik dalam menginduksi tunas. Hal ini ditandai dengan munculnya 42 tunas adventif dan 28 tunas aksilar.