Stabilitas Senyawa Bioaktif Ekstrak dan Nano Kapsul Kelopak Bunga Rosela (Hibiscus Sabdariffa L.) terhadap Variasi Suhu dan Waktu Pemanasan
Daftar Isi:
- Rosela merupakan tanaman yang mengandung senyawa fenolik, khususnya antosianin yang tinggi, dan juga vitamin C. Senyawa antosianin dan vitamin C merupakan senyawa yang tidak stabil karena mudah dipengaruhi oleh pH, ion logam, paparan cahaya, suhu, oksigen, dan aktivitas enzimatik. Stabilitas dari senyawa antosianin dan vitamin C dapat ditingkatkan dengan teknologi nanoenkapsulasi menggunakan spray dryer. Enkapsulan yang digunakan dalam penelitian ini adalah maltodekstrin. Tujuan dari penelitian ini yaitu: 1) mengetahui karakteristik fisik dan kimia nanokapsul hasil ekstraksi kelopak bunga rosela; 2) mengetahui pengaruh variasi suhu terhadap stabilitas karakteristik kimia ekstrak dan nanokapsul kelopak bunga rosela; 3) mengetahui pengaruh variasi waktu pemanasan terhadap stabilitas karakteristik kimia ekstrak dan nanokapsul kelopak bunga rosela; 4) mengetahui pengaruh interaksi variasi suhu dan waktu pemanasan terhadap stabilitas karakteristik kimia ekstrak dan nanokapsul kelopak bunga rosela. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental, rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan tiga kali ulangan. Faktor yang diteliti yaitu suhu pemanasan (S): S1= 70 C, S3= 110 o o C, S2= 90 o C; dan waktu pemanasan (W): W1= 15 menit, W2= 30 menit, W3= 45 menit, W4= 60 menit. Variabel yang diamati yaitu karakteristik fisik berupa ukuran partikel granula nanokapsul, sifat antimikroba, aktivitas antioksidan, dan variabel kimia berupa total antosiainin dan vitamin C ekstrak dan nanokapsul. Nanokapsul rosela memiliki ukuran partikel granula antara 0,9-2 μm, total antosianin sebesar 0,48 mg/100g, vitamin C sebesar 13,2 mg/g, IC50 sebesar 93,75 μg/ml, aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus aureus sebesar 6,50 ± 0,37 mm dan terhadap Escherichia coli sebesar 7,23 ± 0,36 mm. Bentuk nanokapsul lebih stabil terhadap perubahan lingkungan dibandingkan bentuk ekstrak, yang dibuktikan dengan nilai slope persamaan regresi antosianin dan vitamin C nanokapsul yang lebih kecil dibandingkan ekstrak. Setiap kenaikan satu satuan suhu pemanasan, penurunan total antosianin pada nanokapsul dan ekstrak masingmasing sebesar 0,024 dan 0,234 mg/100g, sedangkan setiap kenaikan satu satuan waktu pemanasan penurunannya masing-masing 0,0327 dan 0,1266 mg/100g. Vitamin C mengalami penurunan setiap kenaikan satu satuan suhu pemanasan pada nanokapsul dan ekstrak masing-masing sebesar 1,356 dan 1,408 mg/g, sedangkan setiap kenaikan satu satuan waktu penurunannya masing-masing 0,391 dan 0,977 mg/g. Interaksi suhu dan waktu pemanasan berpengaruh nyata terhadap stabilitas ekstrak dan nanokapsul rosela. Total antosianin dan vitamin C terendah terdapat pada pemanasan suhu 110 0 C dengan waktu 60 menit.