Daftar Isi:
  • Segara Anakan Cilacap, yang merupakan wilayah hutan mangrove terbesar di Pulau Jawa, adalah salah satu contoh daerah terdegradasi yang sebagian besar disebabkan oleh konversi lahan menjadi lahan pertanian, kolam, perumahan, dan properti industri. Sehingga mempengaruhi komunitas mangrove dalam berbagai cara. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui keanekaragaman dan cadangan karbon hutan mangrove dalam berbagai jenis perubahan lingkungan di Segara Anakan, Cilacap serta untuk mengetahui hubungan antara faktor-faktor lingkungan dalam berbagai jenis perubahan lingkungan dengan keanekaragaman dan cadangan karbon hutan mangrove di Segara Anakan, Cilacap. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik clustered sampling dari 8 stasiun yang berasal dari bekas sawah, bekas tambak udang, areal penebangan ilegal, dan hutan. Hasil keanekaragaman menunjukkan bahwa perubahan pada habitat hutan mangrove menyebabkan menyebabkan munculnya spesies dominan. Hasil cadangan karbon, menunjukkan bahwa kategori pohon menghasilkan nilai tertinggi. Nilai korelasi antara keanekaragaman dan factor lingkungan berkisar antara 0,172-0,449, sedangkan antara stok karbon dengan factor lingkungan berkisar antara 0,065-0,724. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa keanekaragaman dan nilai stok karbon tertinggi dimiliki oleh stasiun dengan habitat hutan dengan total stok karbon sebanyak 34 ton / ha dan keanekaragaman semai tertinggi di stasiun F1 senilai 1,80. Hutan mangrove yang mengalami perubahan menunjukkan nilai keanekaragaman dan cadangan karbon yang lebih rendah