Aplikasi BIO P60, Bio T10 dan fungisida secara tunggal atau gabungan terhadap penyakit bulai pada jagung varietas P21
Daftar Isi:
- Penyakit yang dapat menurunkan produksi jagung adalah penyakit bulai. Pengendalian yang telah dilakukan dengan penggunaan pestisida kimia, akan tetapi usaha tersebut belum efektif dalam mengendalikan penyakit bulai. BIO P60 dan BIO T10 dapat dimanfaatkan sebagai biopestisida karena adanya metabolit sekunder. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian BIO P60, BIO T10 dan fungisida secara tunggal dan gabungan dalam menekan penyakit bulai pada tanaman jagung varietas P21dan terhadap pertumbuhan serta produksi tanaman jagung varietas P21 di lapangan. Penelitian telah dilaksanakan di Laboratorium Perlindungan Tanaman dan lahan pertanaman jagung, Desa Jatisaba, Kecamatan Purbalingga, Kabupaten Purbalingga, mulai Februari sampai dengan Juni 2016. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK), dengan 3 ulangan dan 11 perlakuan yaitu kontrol; aplikasi BIO P60 untuk perlakuan benih dan disemprotkan ke daun; aplikasi BIO T10 untuk perlakuan benih dan disemprotkan ke daun; aplikasi BIO P60 disemprotkan ke daun; aplikasi BIO T10 disemprotkan ke daun; aplikasi fungisida fenamidon untuk perlakuan benih dan BIO P60 untuk disemprotkan ke daun; aplikasi fungisida fenamidon untuk perlakuan benih dan BIO T10 untuk disemprotkan ke daun; aplikasi fungisida fenamidon untuk perlakuan benih dan disemprotkan ke daun; aplikasi fungisida fenamidon disemprotkan ke daun; aplikasi fungisida dimetomorf untuk perlakuan benih; dan aplikasi fungisida metalaksil untuk perlakuan benih. Variabel pengamatan meliputi komponen patosistem (masa inkubasi, intensitas penyakit, dan laju infeksi), komponen pertumbuhan (perkecambahan, tinggi tanaman dan jumlah daun) dan komponen hasil (munculnya bunga petama kali, bobot basah dan kering buah per tongkol, jumlah tongkol, panjang tongkol, jumlah baris). Hasil penelitian menunjukkan bahwa BIO P60 secara tunggal atau gabungan mampu menekan intensitas penyakit bulai sebesar 22,37-40,19%. Perlakuan BIO T10 secara tunggal atau gabungan mampu menekan intensitas penyakit sebesar 18,8-37,57% serta fungisida fenamidon sebesar 46,43-55,67%. Penundaan masa inkubasi BIO P60 sebesar 25,47–30,87%, BIO T10 sebesar 17,35-26,66% dan perlakuan benih dengan fungisida fenamidon sebesar 53,0754,21%. Perlakuan dengan menggunakan BIO P60 secara tunggal atau gabungan mampu meningkatkan perkecambahan 10,77%, tinggi tanaman 25,08-27,89%, munculnya bunga pertama kali 6,04–6,72%, panjang tongkol 2,49-10,4%, jumlah tongkol 20,9% serta bobot basah 19,19-27,27% dan bobot kering tongkol 17,49– 27,67%. Perlakuan BIO T10 secara tunggal atau gabungan mampu meningkatkan perkecambahan 10,42%, tinggi tanaman 2,88-22,7%, jumlah tongkol 10,9219,08%, panjang tongkol 9,26-15,11%, bobot tongkol basah 24,29–31,43% dan bobot tongkol kering 25,94–32,19%.