Daftar Isi:
  • Lahan pasir pantai dapat digunakan sebagai alternatif pengembangan tanaman untuk mengatasi rendahnya produksi akibat penggunaan lahan pertanian produktif ke penggunaan non pertanian, seperti perumahan dan industri. Budidaya tanaman bawang merah di lahan pasir pantai dihadapkan pada kendala berupa kemampuan memegang dan menyimpan air yang rendah, infiltrasi dan evaporasi tinggi, kesuburan tanah dan efisiensi penggunaan air rendah. Pemberian pembenah tanah berupa tanah vertisol dan pupuk kandang serta pupuk nitrogen dapat meningkatkan hasil bawang merah di lahan pasir pantai. Penelitian ini bertujuan untuk 1) menentukan interval fertigasi yang optimum bagi pertumbuhan dan hasil bawang merah di lahan pasir pantai, 2) menentukan frekuensi pemberian bahan pembenah tanah dengan dosis berbeda yang memberikan pengaruh terbaik bagi pertumbuhan dan hasil bawang merah di lahan pasir pantai, 3) menentukan kombinasi antara interval fertigasi dan frekuensi pemberian bahan pembenah tanah dengan dosis berbeda yang memberikan pengaruh terbaik bagi pertumbuhan dan hasil bawang merah di lahan pasir pantai Penelitian dilaksanakan di lahan pasir pantai Jetis, Desa Banjarsari, Kecamatan Nusawungu, Kabupaten Cilacap, pada bulan Juni sampai September 2016. Penelitian ini menggunakan rancangan percobaan RAKL dengan 2 faktor, 6 kombinasi perlakuan dan 3 ulangan. Faktor pertama adalah interval fertigasi terdiri I0 = 7 hari sekali, I1 = 14 hari sekali, I2 = 21 hari sekali. Faktor kedua adalah frekuensi pemberian bahan pembenah tanah terdiri P0 = 1 kali (sebelum tanam), P1 = 2 kali (sebelum tanam dan umur 4 minggu setelah tanam). Data dianalisis dengan cara uji F, apabila berbeda nyata dilanjutkan dengan DMRT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) interval fertigasi pupuk nitrogen 7 hari sekali (I0) memberikan pengaruh pertumbuhan terbaik pada tinggi tanaman, panjang daun, luas daun, bobot umbi segar, bobot umbi kering, dan bobot tanaman kering serta menghasilkan potensi hasil umbi segar 10,81 ton/ha. (2) Interval fertigasi pupuk nitrogen 14 hari sekali (I1) memberikan pengaruh pertumbuhan terbaik pada bobot daun segar, bobot daun kering, dan bobot tanaman segar bawang merah (3) Frekuensi pemberian bahan pembenah tanah dengan dosis berbeda tidak memberikan pengaruh nyata terhadap semua variabel pertumbuhan dan hasil bawang merah (4) Kombinasi interval fertigasi 14 hari sekali (I1) dan frekuensi pemberian bahan pembenah tanah sebelum tanam + umur 4 minggu setelah tanam (P1) menunjukan pengaruh terbaik pada variabel pertumbuhan bobot daun kering serta menghasilkan potensi hasil umbi segar 11,51 ton/ha.