Analisis risiko usaha budidaya ayam broiler dengan pola kemitraan inti-plasma di Desa Kebumen Kecamatan Baturaden Kabupaten Banyumas
Daftar Isi:
- Ayam broiler merupakan salah satu komoditas ternak yang berperan sebagai sumber protein hewani yang memiliki berbagai keunggulan, antara lain masa produksi yang relatif pendek, produktivitas tinggi, harga relatif murah dan permintaan daging ayam yang semakin meningkat seiring dengan kesadaran akan pentingnya gizi bagi masyarakat. Desa Kebumen merupakan salah satu desa yang masyarakatnya sebagian besar membudidayakan ayam broiler dengan pola kemitraan. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) menganalisis pendapatan yang mampu diterima oleh peternak mitra, 2) mengidentifikasi sumber-sumber risiko produksi, 3) menganalisis risiko produksi pada budidaya ayam broiler yang bermitra di Desa Kebumen. Penelitian dilakukan pada bulan November sampai dengan Januari 2017. Penentuan responden menggunakan metode judgemental sampling dengan jumlah responden sebanyak 4 orang. Pengambilan data dilakukan dengan observasi dan wawancara menggunakan kuesioner. Analisis yang digunakan adalah analisis biaya dan keuntungan, analisis risiko, dan distribusi poisson. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Keuntungan terbesar diterima oleh Bapak Suwito sebesar Rp. 59.532.526/tahun dengan kapasitas produksi 12.000 ekor/periode dan total biaya sebesar Rp. 440.920.618/tahun, keuntungan terendah diterima oleh Bapak Agus sebesar Rp. 26.049.879/tahun dengan kapasitas produksi 6.000 ekor/periode dan total biaya sebesar Rp. 210.432.074/tahun. Keuntungan per kilogram ayam broiler terbesar diperoleh oleh Bapak Rahmat sebesar Rp. 3.627/kg ayam broiler dan kuntungan terendah diperoleh oleh Bapak Bambang sebesar Rp. 1.315/kg ayam broiler, 2) Terdapat lima jenis sumber risiko produksi pada peternakan ayam broiler pola kemitraan di Desa Kebumen yaitu cuaca, penyakit, afkir, fluktuasi harga ayam broiler dan FCR yang melebihi standar, 3) Berdasarkan analisis distribusi poisson nilai probabilitas sukses 1 kali produksi tertinggi diperoleh oleh peternak mitra CIA yaitu Bapak Rahmat sebesar 27% dan nilai probabilitas sukses 1 kali produksi terendah diperoleh oleh peternak mitra Ciomas yaitu Bapak Agus sebesar 15%.