Daftar Isi:
  • Krisan (Chrysanthemum sp.) merupakan komoditas andalan dalam industri hortikultura yang memiliki prospek pasar cerah. Permintaan pasar baik dalam maupun luar negeri semakin meningkat setiap tahunnya. Kualitas bunga potong yang rendah setibanya di tangan konsumen seringkali menjadi kendala dalam pemenuhan kebutuhan pasar. Maka dari itu perlu dilakukan pengelolaan pasca panen yang tepat untuk memperpanjang kesegaran bunga potong krisan. Salah satu caranya dengan melakukan holding, yaitu perlakuan dengan cara merendam bunga potong dalam larutan dari panen hingga sampai ke tangan konsumen. Larutan holding biasanya berupa karbohidrat sebagai sumber energi, cairan pengasam untuk menurunkan pH, dan anti bakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi larutan holding yang tepat dan pengaruhnya terhadap kesegaran bunga potong krisan Penelitian dilaksanakan bulan Mei – Juni 2016 di Laboratorium Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto. Bunga krisan yang digunakan didapat dari Desa Ngasem, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL). Data dianalisis dengan Uji F pada taraf 5%, dilanjutkan dengan uji Duncan Multiple Range Test. Perlakuan merupakan kombinasi dari dua faktor, empat taraf larutan air lemon yaitu tanpa air lemon, air lemon 2%, air lemon 4%, air lemon 6%, dan empat taraf larutan air tebu yaitu tanpa air tebu, air tebu 2%, air tebu 4%, dan air tebu 6%. Masingmasing perlakuan diulang tiga kali. Variabel yang diamati adalah lamanya kesegaran bunga, persentase bunga layu, total larutan terserap, pH larutan, suhu, kelembaban, warna, dan aroma. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan air lemon 2% dan air tebu 0% memperpanjang masa kesegaran bunga, mempertahankan warna, dan aroma bunga hingga 12 hari setelah perlakuan.