Hubungan Antara Asupan Energi, Protein, Lemak, Karbohidrat, Aktivitas Fisik dan Perilaku Makan Dengan Status Gizi Lebih (Studi Pada Remaja Status Gizi Lebih di SMA Negeri 4 Purwokerto)
Daftar Isi:
- Latar Belakang: Gizi lebih adalah suatu permasalahan gizi yang dialami remaja yang disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya asupan makan, perilaku makan, aktivitas fisik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat asupan makan, aktivitas fisik dan perilaku makan dengan status gizi lebih di SMA Negeri 4 Purwokerto. Metodologi: Desain penelitian menggunakan rancangan cross sectional dengan sampel 31 responden. Pengambilan data asupan makan menggunakan kuesioner food recall 2 hari, aktivitas fisik menggunakan kuesioner International Physical Activity Questionnaire (IPAQ) dan perilaku makan menggunakan kuesioner perilaku makan. Analisis data menggunakan uji Rank Spearman. Hasil Penelitian: Hasil penelitian sebagian besar sampel berjenis kelamin perempuan 51,6%, status gizi gemuk 74,2%, tingkat asupan energi sangat kurang 74,2%, tingkat asupan protein sangat kurang 64,5%, tingkat asupan lemak sangat kurang 67,7%, tingkat asupan karbohidrat sangat kurang 90,3%, aktivitas fisik ringan 58,1% dan perilaku makan kurang baik 77,4%. Hasil uji Rank Spearman menunjukkan terdapat hubungan antara asupan energi (p=0,003, r=-0,509, protein (p=0,014, r=-0,436), lemak (p=0,001, r=-0,580), aktivitas fisik (p=0,044, r=0,364) dan perilaku makan (p=0,046, r=0,362) dengan status gizi lebih. Tidak terdapat hubungan antara persentase asupan karbohidrat p=0,186 dengan status gizi lebih. Kesimpulan: Terdapat hubungan antara persentase asupan energi, protein, lemak, aktivitas fisk dan perilaku makan dengan status gizi lebih. Tidak terdapat hubungan antara persentase