Induksi Autopoliploid pada Tanaman Mint (Mentha Piperita l.) Menggunakan Orizalin Melalui Kultur in vitro
Daftar Isi:
- Tanaman mint (Mentha piperita L.) merupakan komoditas pertanian yang saat ini banyak diolah di dunia industri sebagai penambah aroma dan rasa masakan, minuman, obat dan kosmetik. Peningkatan keragaman genetik tanaman ini sangat diperlukan dalam usaha untuk meningkatkan produksi maupun kualitasnya, yang salah satunya adalah melalui teknik induksi mutasi untuk mendapatkan penggandaan kromosom (poliploidi). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) pengaruh konsentrasi dan lama perendaman orizalin terhadap pertumbuhan dan perubahan jumlah kromosom pada dua jenis tanaman mint (Cokelat mint dan Peppermint), dan (2) mengetahui penampilan morfologis kedua tanaman mint ini pada tingkat ploidi yang berbeda. Penelitian dilaksanakan di Pusat Penelitian Biologi LIPI, Cibinong, Bogor. Percobaan ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan tiga ulangan, yang terdiri atas dua faktor yaitu konsentrasi orizalin (0, 1,5, 3, 6, 12, 24 μM) dan lama perendaman (24 dan 48 jam). Tingkat ploidi dianalisis menggunakan flow cytometry. Konsentrasi orizalin dan lama perendaman berpengaruh nyata terhadap tinggi eksplan, jumlah daun, dan jumlah ruas pada kedua tanaman yang dicobakan. Pada cokelat mint, interaksi antara kedua perlakuan tersebut juga berpengaruh nyata terhadap semua variabel pertumbuhan yang diamati, namun pada peppermint hanya berpengaruh nyata terhadap tinggi eksplan. Hasil analisis flow cytometry untuk cokelat mint menunjukkan 49,97% tunas mengalami perubahan tingkat ploidi, yang terdiri dari 7 tunas mixoploid (31,8%) dan 4 tunas tetraploid (18,19%), sedangkan pada peppermint sebanyak 47.3% tunas mengalami perubahan tingkat ploidi, yaitu 9 tunas mixoploid (12,5%) dan 25 tunas tetraploid (34,72%). Tunas cokelat mint dengan level kromosom tetraploid terbanyak didapatkan pada perlakuan perendaman 24 jam dengan konsentrasi 12 μM, sedangkan tunas peppermint dengan level kromosom tetraploid terbanyak didapatkan pada perlakuan perendaman 24 jam dengan konsentrasi 3 μM.