Daftar Isi:
  • Kedelai merupakan salah satu komoditas pangan yang memiliki peminat tinggi. Permasalahan utama dalam produksi kedelai adalah minimnya luas tanam dan rendahnya produktivitas kedelai. Salah satu usaha yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut dengan meningkatkan produktivitas kedelai melalui program perakitas varietas unggul. Tim peneliti Laboratorium Pemuliaan Tanaman dan Bioteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED) melakukan persilangan kedelai Varietas Grobogan dan Genotipe asal Nigeria dengan harapan memperoleh varietas kedelai yang berdaya hasil tinggi, berbiji besar dan berumur genjah. Penelitian sebelumnya telah mencapai penanaman generasi kesatu (F1), sehingga dalam penelitian ini dilakukan pengamatan pada generasi kedua (F2). Penelitian ini bertujuan untuk : 1) mengidentifikasi pola pewarisan sifat agronomi pada F2 hasil persilangan kedelai Varietas Grobogan >< Genotipe asal Nigeria, 2) mengetahui keragaman genetik sifat agronomi pada F2 hasil persilangan kedelai Varietas Grobogan >< Genotipe asal Nigeria, 3) menentukan nilai heritabilitas arti luas pada sifat agronomi dari F2 hasil persilangan kedelai Varietas Grobogan >< Genotipe asal Nigeria, 4) mengetahui penampilan agronomi populasi Grobogan, Nigeria dan F2 hasil persilangan kedelai Varietas Grobogan >< Genotipe asal Nigeria, 5) menentukan sifat agronomi yang dapat dijadikan indikator seleksi untuk menghasilkan genotipe kedelai yang berdaya hasil tinggi. Penelitian dilaksanakan di screen house dan Laboratorium Pemuliaan Tanaman dan Bioteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED), Kelurahan Karangwangkal, Kecamatan Purwokerto Utara, Kabupaten Banyumas dan berlangsung pada Bulan Oktober 2018-April 2019. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok dan augmented design dengan 3 blok. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji Chisquare, analisis keragaman genetik, analisis heritabilitas arti luas, dan perhitungan rerata untuk setiap variabel pengamatan. Variabel pengamatan meliputi: tinggi tanaman, umur berbunga, umur panen, jumlah polong total, jumlah polong isi, jumlah biji total, bobot biji per tanaman, bobot 100 biji, bobot brangkasan kering, warna bunga, dan bentuk biji. Hasil penelitian menunjukan bahwa pewarisan sifat agronomi pada umur berbunga dan jumlah biji total populasi F2 mengikuti nisbah (9 : 6 : 1); umur panen, jumlah polong isi, warna bunga dan bentuk biji mengikuti nisbah (3 :1); jumlah polong total dan bobot brangkasan kering mengikuti nisbah (15 : 1); tinggi tanaman mengikuti nisbah (9:7), dan diduga dikendalikan oleh sedikit gen (singlegenik); sedangkan bobot biji per tanaman dan bobot 100 biji mengikuti nisbah 1 : 4 : 6 : 4 : 1 dan diduga dikendalikan oleh banyak gen (poligenik). Jumlah polong total dan jumlah polong isi memiliki nilai keragaman genetik luas dan nilai heritabilitas tinggi. Penampilan tinggi tanaman, umur berbunga, umur panen, jumlah polong total, bobot 100 biji, dan bobot brangkasan kering populasi F2 menunjukan rerata di antara dua tetuanya, sedangkan jumlah polong isi, jumlah biji total, dan bobot biji per tanaman menunjukan rerata di atas kedua tetuanya. Jumlah polong total dan jumlah polong isi dapat dipertimbangkan sebagai indikator seleksi untuk menghasilkan genotipe kedelai berdaya hasil tinggi.